Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98790
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRimbawan-
dc.contributor.advisorFurkon, Leily Amalia-
dc.contributor.authorPutri, Ajeng Agustianty-
dc.date.accessioned2019-10-02T01:54:00Z-
dc.date.available2019-10-02T01:54:00Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98790-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis bioavailabilitas zat besi dan seng pada makanan jajanan tradisional berbahan dasar terigu. Tahap pertama, dilakukan survey pasar di Pasar Bogor dan Pasar Anyar untuk menetapkan jenis makanan jajanan yang dijadikan sampel penelitian, dan selanjutnya dilakukan penelitian utama yang meliputi analisis proksimat, analisis kadar zat besi dan seng, serta analisis bioavailabilitas dua mineral tersebut. Hasil survey menunjukkan bahwa makanan jajanan tradisional berbahan dasar terigu yang banyak dijual terdiri atas kue bolu kukus, bolu sakura, putu ayu, serabi, pukis, bolu panggang, kue tambang, donat, dan bakwan. Makanan jajanan yang diteliti per 100 gram memiliki kadar air 11.2%-53.3%, kadar abu 0.60%-2.17%, kadar protein 3.72%-12.85%, kadar lemak 1.94%-29.22%, kadar karbohidrat 13.6%- 67.15%, serta energi 217 kkal–453 kkal. Kandungan zat besi bervariasi yaitu 3.55–10.29 mg/100 g dan kandungan seng 2.23–5.20 mg/100 g. Bioavailabilitas zat besi pada sampel berkisar antara 5.84%-25.58% dan seng berkisar antara 10.36%-36.48%. Bioavailabilitas zat besi dan seng ditemukan tertinggi pada putu ayu dan bolu panggang, sedangkan bioavailabilitas besi dan seng terendah dijumpai pada kue tambang. Apabila dikonsumsi dalam jumlah 100 g maka jumlah zat besi dan seng dalam makanan yang diteliti dapat menyumbang 3.55%- 10.29% AKG untuk zat besi dan 2.23%-4.51% AKG untuk seng. Semua makanan jajanan apabila dikonsumsi dengan jumlah 100 g, dapat memberikan kontribusi zat besi sebesar 20% AKG untuk pria dewasa sedangkan hanya kue tambang, donat, bakwan yang memenuhi 20% AKG untuk wanita dewasa. Sementara untuk seng kondisi tersebut diperoleh untuk konsumsi 100 g semua makanan jajanan memberikan kontribusi seng kurang dari 20% AKG untuk pria dewasa sedangkan bolu kukus, serabi, pukis, kue tambang, donat dan bakwan untuk wanita dewasa. Hasil yang diperoleh menunjukkan, serabi memberikan kontribusi zat besi paling tinggi, pukis memberikan kontribusi seng paling tinggi, sedangkan kue tambang memberikan kontribusi zat besi dan seng paling rendah terhadap 20% AKG untuk orang dewasa dibandingkan makanan jajanan lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcSnack foodid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleBioavailabilitas Zat Besi dan Seng pada Makanan Jajanan Tradisional Berbahan Dasar Teriguid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBioavailabilitasid
dc.subject.keywordKontribusiid
dc.subject.keywordSengid
dc.subject.keywordJajSengid
dc.subject.keywordJajanan Tradisionalid
dc.subject.keywordZat Besianan Tradisionalid
dc.subject.keywordZat Besiid
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
I15aap1.pdf
  Restricted Access
1.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.