Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98719
Title: Sistem Dinamik Penyebaran Penyakit HIV dengan Dua Tahapan Individu Terinfeksi pada Kelompok Perilaku Seksual Berisiko
Authors: Jaharuddin
Nugrahani, Endar Hasafah
Jiatmiko, Nuraini
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus). Virus tersebut merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Individu yang terinfeksi virus HIV akan mengalami beberapa tahapan dalam perkembangan penyakit, mulai dari tahapan yang belum menunjukan gejala apapun (infeksi asimtomatik) hingga muncul gejala seperti radang saluran pernafasan, flu, diare kronik, komplikasi berbagai macam penyakit, sampai menjadi AIDS. Penularan penyakit ini bisa melalui pertukaran cairan tubuh berupa darah, asi, dan air mani dari seseorang yang terinfeksi HIV. Penelitian ini bertujuan memodifikasi model dengan membedakan populasi manusia terinfeksi menjadi dua, yaitu populasi manusia terinfeksi asimtomatik dan populasi tahapan pre-AIDS serta akan fokus pada kelompok dengan perilaku seksual yang berisiko. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis kestabilan titik tetap dan juga analisis sensitivitas untuk menentukan parameter yang sensitif atau berpengaruh terhadap sistem dinamik. Akhirnya, diberikan beberapa simulasi numerik dari model untuk mengilustrasikan dinamika penyebaran penyakit HIV. Hasil analisis terhadap sistem dinamik ini menunjukkan bahwa terdapat dua titik tetap, yaitu titik tetap tanpa penyakit dan titik tetap endemik. Titik tetap tanpa penyakit akan bersifat stabil asimtotik lokal jika dan hanya jika ℛ0<1, sedangkan titik tetap endemik bersifat stabil asimtotik lokal jika ℛ0>1. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa proporsi keberhasilan kampanye penggunaan kondom dan laju transmisi seksual dari individu terinfeksi asimtomatik, adalah parameter yang sensitif pada sistem dinamik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin kecil laju transmisi seksual dari individu terinfeksi asimtomatik maka jumlah populasi individu terinfeksi asimtomatik, populasi individu pre-AIDS, dan populasi individu AIDS akan semakin menurun begitu juga sebaliknya. Sehingga, perlu adanya upaya untuk mengurangi laju transmisi seksual dari individu terinfeksi asimtomatik agar jumlah populasi individu terinfeksi asimtomatik, populasi individu pre-AIDS, dan populasi individu AIDS menurun atau bahkan tidak ada. Kemudian semakin besar proporsi keberhasilan kampanye penggunaan kondom semakin berkurang jumlah populasi individu terinfeksi asimtomatik, populasi individu pre-AIDS, dan populasi individu AIDS. Selanjutnya semakin besar laju individu rentan yang meninggalkan perilaku seksual berisiko, maka jumlah populasi individu terinfeksi asimtomatik, populasi individu pre-AIDS, dan populasi individu AIDS semakin berkurang. Kemudian pengaruh laju populasi pre-AIDS memasuki populasi terapi untuk populasi terinfeksi asimtomatik tidak terlalu signifikan, sedangkan untuk populasi pre-AIDS dan populasi AIDS semakin besar laju populasi pre-AIDS memasuki populasi terapi jumlah populasi pre-AIDS dan populasi AIDS semakin berkurang. Sehingga, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keberhasilan kampanye penggunaan kondom, laju populasi pre-AIDS memasuki populasi terapi, dan laju individu rentan yang meninggalkan perilaku seksual berisiko agar jumlah populasi individu terinfeksi asimtomatik, populasi individu pre-AIDS, dan populasi individu AIDS menurun atau bahkan tidak ada.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98719
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019nji.pdf
  Restricted Access
16.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.