Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98700| Title: | Struktur Pasar, Persaingan Harga dan Non-Harga, dan Efisiensi Perusahaan Taksi Go Public |
| Authors: | Purwanto, Budi Ermawati, Wita Juwita Hapsari, Kharisma Fitri |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penurunan jumlah perusahaan taksi di Jabodetabek yaitu 35 perusahaan pada tahun 2014 dan tersisa hanya empat perusahaan pada 2016 menjadi salah satu perhatian khusus bagi pemerintah. Dominasi pangsa pasar yang terkonsentrasi pada Blue Bird dan Express sehingga diduga membentuk struktur pasar oligopoli, persaingan yang ada di dalam industri taksi, dan permasalahan efisiensi diduga menjadi penyebab penurunan drastis jumlah perusahaan taksi. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis struktur pasar industri taksi di Indonesia. (2) Menganalisis pengaruh faktor persaingan harga dan faktor persaingan non-harga terhadap pendapatan. (3) Mengukur efisiensi teknis Blue Bird dan Express. Analisis regresi linier berganda dengan model Panzar Rosse digunakan untuk melihat pengaruh faktor persaingan harga dan faktor persaingan non-harga terhadap pendapatan dan menganalisis struktur pasar yang terbentuk pada industri taksi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi teknis. Metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur efisiensi teknis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa struktur pasar yang terbentuk dalam industri taksi di Jabodetabek adalah oligopoli. Penggunaan dua model Panzar Rosse pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa faktor input harga tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan. Hal ini dikarenakan pada struktur pasar oligopoli, persaingan dalam industri taksi tidak lagi persaingan harga, namun persaingan non-harga yang justru mampu meningkatkan dan berpengaruh positif terhadap pendapatan. Hal ini didukung oleh hasil dari penelitian ini, dimana faktor input non-harga yaitu armada dan EQTA (equity to total asset) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Perusahaan tidak lagi mampu bersaing secara harga dengan perusahaan lainnya, karena persaingan harga tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan. Perusahaan harus meningkatkan penjualan dan pendapatan dengan menetapkan strategi terbaik yang dapat dikaji dari persaingan non-harga yang dimiliki dan menjadi keunggulan masing-masing perusahaan. Hasil lainnya ditemukan bahwa Blue Bird lebih efisien dari segi efisiensi teknis daripada Express. Pada struktur pasar oligopoli yang terbentuk, perusahaan taksi yang tidak efisien, perlahan-lahan akan kehilangan daya saing dan berpotensi mengalami kebankrutan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98700 |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2019kfh.pdf Restricted Access | 18.22 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.