Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98677
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSantoso, Joko-
dc.contributor.advisorDesniar-
dc.contributor.authorHidayati, Arlina-
dc.date.accessioned2019-09-30T04:29:43Z-
dc.date.available2019-09-30T04:29:43Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98677-
dc.description.abstractHidrolisat protein miofibril belut dapat mengandung bioaktif peptida yang berfungsi untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terhadap penyakit. Salah satu fungsi bioaktif peptida yaitu sebagai antioksidan. Hidrolisis secara enzimatik merupakan metode hidrolisis yang banyak digunakan untuk produksi peptida karena dapat menghasilkan hidrolisat dengan karakteristik produk yang lebih baik dibandingkan hidrolisis secara kimia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkarakterisasi protein miofibril belut rawa (Synbranchus bengalensis), (2) menentukan pengaruh rasio enzim papain dan lama waktu hidrolisis terhadap hidrolisat protein miofibril belut rawa, (3) menentukan aktivitas antioksidan hidrolisat miofibril belut rawa (metode DPPH dan reducing power), dan (4) mengkarakterisasi hidrolisat protein miofibril yang memiliki aktivitas antioksidan terbaik. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah isolasi protein miofibril belut rawa dan analisis asam amino serta proksimat miofibril meliputi analisis kadar protein, kadar air, kadar lemak dan kadar abu. Tahap kedua adalah pembuatan hidrolisat protein miofibril belut rawa dengan berbagai rasio enzim papain dan lama hidrolisis. Beberapa analisis yang dilakukan yaitu analisis rendemen hidrolisat, derajat hidrolisis, analisis aktivitas antioksidan metode DPPH dan reducing power, analisis asam amino dengan ultra high pressure liquid chromatigraphy (UPLC), dan berat molekul menggunakan Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa miofibril belut rawa memiliki kadar protein, kadar lemak, kadar air dan kadar abu berturut turut yaitu 85.91, 0.15, 0.14 and 12.78% serta mengandung asam amino tertinggi yaitu asam glutamat dan lisina. Protein miofibril belut rawa memiliki berat molekul 224.42 kDa (myosin heavy chain), 67.22 kDa, 44.19 kDa (aktin), 35.83 kDa (tropomiosin) dan 20.44 (myosin light chain) Hidrolisat protein miofibril belut rawa dengan perlakuan perbedaan rasio enzim dan lama hidrolisis memiliki rendemen berkisar antara 3.53 – 9.68%, nilai derajat hidrolisis 5.20 – 16.193%, IC50 14.24 – 30.26 mg/mL (metode DPPH) dan absorbansi 0.125 – 0.190 pada konsentrasi 5 mg/mL (metode reducing power). Hidrolisat dengan aktivitas antioksidan terbaik yaitu hidrolisat dengan perlakuan rasio enzim 0.2:100 dan lama hidrolisis 2 jam. Hidrolisat memiliki berat molekul 19.51 kDa serta memiliki komposisi asam amino tertinggi yaitu asam glutamat dan lisina.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquatic Product Technologyid
dc.subject.ddcEelid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan Hidrolisat Protein Miofibril Belut Rawa (Synbranchus bengalensis).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAntioksidanid
dc.subject.keywordhidrolisatid
dc.subject.keywordmiofibrilid
dc.subject.keywordSynbranchus bengalensisid
dc.subject.keywordpapainid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019ahi1.pdf
  Restricted Access
14.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.