Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98563
Title: Analisis Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Perkembangan Ekonomi dan Wilayah di Kabupaten Magelang.
Authors: Ardiansyah, Muhammad
Sahara
Purwoko, Didi
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Peningkatan kegiatan pariwisata di Kabupaten Magelang menarik tumbuhnya sektor lain khususnya sektor sekunder dan tersier. Disisi lain, keuntungan secara ekonomi tersebut dapat membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sepertihalnya alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh sektor pariwisata terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Magelang, mengkaji kondisi dan perubahaan penggunaan lahan di Kabupaten Magelang, melakukan prediksi penggunaan lahan di Kabupaten Magelang lahan tahun 2030 serta menyusun arahan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pariwisata di Kabupaten Magelang. Hasil analisis LQ dan shift share menunjukkan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor basis. Kurun 2014-2017 terlihat adanya pergeseran karakteristik aktivitas ekonomi dari sektor pertanian menjadi sektor pariwisata yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dengan laju pertumbuhan yang cepat dan maju. Kebijakan pengembangan sektor pariwisata memberikan pengaruh terjadinya pergeseran orientasi pembangunan ekonomi wilayah di Kabupaten Magelang. Corak aktivitas ekonomi yang awalnya memusat pada sektor pertanian bergeser menjadi sektor pariwisata. Penggunaan lahan tegalan, sawah, dan kebun campuran paling banyak terkonversi menjadi lahan terbangun. Perubahan paling besar dipengaruhi oleh variabel jarak dari pusat pemerintahan disusul variabel kelerengan dan PDRB. Penggunaan lahan terbangun tahun 2030 diprediksi bertambah 4.350 ha dan terkonsentrasi di Kecamatan Mertoyudan, Kecamatan Mungkid, Kecamatan Salaman, Kecamatan Muntilan, dan Kecamatan Secang. Kecenderungan tumbuhnya lahan terbangun pada tahun 2030 di kawasan sekitar daerah tujuan wisata (DTW) terlihat pada meluasnya lahan terbangun khususnya di Candi Ngawen (DTW 6), dan Pemandian Air Hangat Candi Umbul (DTW 8). Candi Borobudur dan sekitarnya meliputi: Candi Borobudur, Candi Mendut, Punthuk Setumbu, Bukit Rema, Taman Rekreasi Mendut, dan Candi Pawon; Candi Ngawen; Ketep Pass dan Kedung Kayang merupakan klaster yang diarahkan untuk segera ditangani baik aspek pengembangan, pelestarian, dan koordinasikan keterpaduan pembangunan kawasannya. Kaidah pengaturan kawasan peruntukan pariwisata sebaiknya menekankan pada bentuk pengendalian dan mitigasi kawasan khususnya bagi pemanfaatan kegiatan pariwisata. Disisi lain, pada aspek aspasial perlu didorong pengembangan industri pariwisata yang sinergis dan saling terkait dengan sektor lain. Sektor pariwisata yang tercermin pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum misalnya memerlukan input dari sektor pertanian kehutanan dan perikanan, ataupun sektor jasa keuangan dan asuransi untuk menunjang transaksi pada keseluruhan kegiatan pariwisata.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98563
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019dpu.pdf
  Restricted Access
45.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.