Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98562
Title: Dampak Kerja sama Bilateral Indonesia-Taiwan terhadap Perekonomian Indonesia
Authors: Rindayati, Wiwiek
Widyastutik
Betrix
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Taiwan menunjukkan minat yang besar untuk mempererat kerja sama bilateral dengan Indonesia. Kerja sama Indonesia dengan Taiwan dibangun sejak tahun 1970, tetapi laju pertumbuhan nilai ekspor Indonesia ke Taiwan cenderung lamban dan tidak berkembang. Tarif impor yang diberlakukan pada produk ekspor Indonesia di Taiwan masih tinggi. Produk ekspor asal Taiwan juga dikenakan tarif yang tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kerja sama ekonomi bilateral Indonesia dan Taiwan terhadap performa ekonomi sektoral (ekspor, output, impor dan kesempatan kerja) serta ekonomi makro (kesejahteraan, GDP, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, neraca perdagangan dan inflasi) Indonesia. Sumber data utama diperoleh dari GTAP versi 9 database yang diterbitkan oleh Centre for Global Trade Analysis, Purdue University. Data pendukung diperoleh dari Asian Development Bank (ADB), Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), International Trade Centre (ITC), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag), World Integrated Trade Solution (WITS) dan sebagainya. Metode analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif, inferensia dan simulasi. Analisis deskriptif merujuk pada studi pustaka, kajian ilmiah, pemahaman teori dan informasi yang diperoleh dari website pemerintah. Analisis deskriptif dilakukan untuk merumuskan permasalahan penelitian, menguraikan gambaran umum dan merekomendasikan saran dan implikasi kebijakan. Analisis inferensia dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis nilai annual growth tahun 2013-2017, equivalent ad valorem tariff, rataan nilai ekspor tahun 2013-2017, share ekspor, rataan indeks Revealed Comparative Advantage (RCA) dan trend RCA tahun 2013-2017. Analisis inferensia digunakan untuk menentukan komoditas yang masuk skema request-offer Indonesia dan Taiwan. Dampak kerja sama dalam skema perdagangan antara Indonesia dan Taiwan diperoleh dari analisis simulasi. Analisis simulasi yang digunakan diklasifikasikan menjadi skenario pesimis dan skenario optimis. Skenario pesimis merupakan liberalisasi setengah penuh yang diwujudkan dengan menurunkan tarif impor sebesar 50 % pada masingmasing negara anggota. Skenario optimis diwujudkan melalui penurunan tarif sebesar 95 % pada masing-masing negara anggota atau sering disebut sebagai liberalisasi penuh. Klasifikasi analisis simulasi yang digunakan diantaranya: 1) Skenario pesimis pada komoditas request-offer Indonesia dan Taiwan, 2) Skenario optimis pada komoditas request-offer Indonesia dan Taiwan, 3) Skenario pesimis pada semua komoditas Indonesia dan Taiwan, 4) Skenario optimis pada semua komoditas Indonesia dan Taiwan, 5) Skenario pesimis pada semua komoditas Indonesia dan Taiwan sekaligus kenaikan trade facility sebesar 0.9 % dan 6) Skenario optimis pada semua komoditas Indonesia dan Taiwan sekaligus kenaikan trade facility sebesar 0.9 %. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir (2007-2017), total ekspor Indonesia ke Taiwan cenderung meningkat. Demikian halnya dengan total ekspor Taiwan ke Indonesia yang juga memiliki kecenderungan meningkat sejak tahun 2007-2017. Pada tahun 2017, ekspor Indonesia ke Taiwan didominasi oleh mineral, kayu, besi dan baja, kertas, timah, tembaga dan komoditas perikanan. Ekspor Taiwan ke Indonesia pada tahun 2017 didominasi oleh mesin, plastik, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, rajutan, mineral dan material tekstil. Skema request Indonesia kepada Taiwan merupakan komoditas ekspor Indonesia dengan performa yang bagus tetapi masih dikenakan tarif impor yang tinggi oleh Taiwan. Dari hasil analisis inferensia, komoditas yang masuk dalam skema request Indonesia kepada Taiwan ialah makanan olahan (ofd); tembakau (b_t); sayur, buah dan kacang (v_f) dan komoditas perikanan (fsh). Skema offer Indonesia kepada Taiwan ialah komoditas ekspor Taiwan dengan performa yang bagus tetapi masih dikenakan tarif impor yang tinggi oleh Indonesia. Berdasarkan hasil analisis inferensia, komoditas yang masuk dalam skema offer Indonesia kepada Taiwan yaitu manufaktur (lum), kosmetik (crp), miscellaneous edible preparations (ofd) dan tekstil (tex). Berdasarkan hasil analisis simulasi menggunakan GTAP versi 9, kerja sama Indonesia dan Taiwan berdampak pada ekonomi sektoral Indonesia. Semua simulasi menaikkan ekspor Indonesia dalam skema request-offer yaitu pada komoditas textiles (tex), vegetables, fruits, nuts (v_f), food products nec (ofd) dan fishing (fsh). Melalui skema request-offer, semua simulasi menaikkan output Indonesia pada komoditas food products nec (ofd), fishing (fsh) dan textiles (tex). Kenaikan impor Indonesia dalam skema request-offer pada semua simulasi terjadi di komoditas textiles (tex) dan chemical, rubber, plastic products (crp). Berdasarkan skema request-offer, semua simulasi menaikkan permintaan tenaga kerja pada komoditas food products nec (ofd), fishing (fsh) dan textiles (tex). Persentase permintaan tenaga kerja terampil (skilled labor) meningkat lebih besar dibanding permintaan tenaga kerja tidak terampil (unskilled labor). Kerja sama Indonesia dengan Taiwan juga berdampak terhadap ekonomi makro Indonesia yang ditunjukkan dengan kenaikan kesejahteran, Gross Domestic Product/GDP, konsumsi (swasta dan pemerintah), investasi dan inflasi. Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit pada semua simulasi. Penurunan neraca perdagangan yang paling kecil diperoleh dari simulasi 1 yaitu menerapkan skenario pesimis pada komoditas request-offer. Defisit neraca perdagangan pada simulasi 1 mencapai -21.64 juta United States Dollar/USD. Saran dan implikasi kebijakan yang diajukan berdasarkan hasil penelitian yaitu Indonesia perlu mengambil kebijakan yang strategis guna meningkatkan performa ekonomi sektoral dan makro Indonesia di waktu yang akan datang. Upaya yang perlu dilakukan Indonesia dalam menyikapi skema kerja sama Indonesia dengan Taiwan, diantaranya meningkatkan nilai tambah dan daya saing sektor unggulan Indonesia dan melakukan penguatan kerja sama penelitian untuk memaksimalkan penyerapan transfer teknologi dari Taiwan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98562
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019bet.pdf
  Restricted Access
26.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.