Analisis Keberlanjutan Pariwisata di Puncak Mas Sukadanaham Bandar Lampung.

Abstract

Peningkatan kunjungan wisatawan ke Puncak Mas Sukadanaham memang mendatangkan keuntungan, namun hal ini juga memiliki isu-isu terkait pertambahan jumlah bangunan, degradasi, peningkatan timbulan sampah, pencemaran lingkungan, berkurangnya estetika karena lingkungan kumuh dan peningkatan resiko kejadian longsor. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis status keberlanjutan dilihat dari empat dimensi (ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan sarana prasarana); (2) menyusun strategi pengelolaan pariwisata di Puncak Mas Sukadanaham secara berkelanjutan. Analisis ini menggunakan metode Multi Dimensional Scaling (MDS) dengan RAP- Tourism (Rapid Appraisal Tourism) yang akan menghasilkan nilai indeks dan status keberlanjutan. Selain itu, melalui analisis leverage juga dapat diketahui atribut-atribut mana yang sensitif terhadap indeks keberlanjutan sehingga perlu diperhatikan atau diperbaiki dalam pengelolaan pariwisata di Puncak Mas Sukadanaham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puncak Mas Sukadanaham secara multidimensi memiliki nilai keberlanjutan yaitu cukup berkelanjutan (68,82). Pada dimensi ekonomi (66,93) dan dimensi sosial budaya (52,42) termasuk cukup berkelanjutan sedangkan dimensi ekologi (78,59) dan dimensi sarana prasarana (77,36) termasuk sangat berkelanjutan. Strategi pengelolaan wisata Puncak Mas Sukadanaham agar berkelanjutan sebagai berikut: dimensi ekonomi diperlukan pengembangan segmen pasar dan optimalisasi promosi pariwisata di tingkat internasional. Pada dimensi sosial budaya dilakukan edukasi kepada masyarakat setempat dan pengelola wisata mengenai kesadaran menjaga kelestarian lingkungan. Pada dimensi ekologi dilakukan program pemilahan sampah di dalam kawasan objek wisata. Kemudian, pada dimensi sarana prasarana perlu membangun fasilitas Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di kawasan Sukadanaham.