Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98395
Title: Preservasi In Vitro Empat Genotipe Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) dengan Teknik Pertumbuhan Lambat.
Authors: Khumaida, Nurul
Ardir, Sintho Wahyuning
Fadmananda, Anas
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Presevasi in vitro merupakan metode pelestarian tanaman dalam kondisi in vitro. Teknik pertumbuhan lambat dapat memperpanjang periode subkultur, sehingga dapat menghemat biaya pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi media preservasi in vitro terbaik pada empat genotipe ubi kayu (Malang4, G4D11323, Adira4 dan G5D12112). Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Oktober 2018, di Laboratorium Kultur Jaringan III, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan, yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama, yaitu genotipe (Malang4, G4D11323, Adira4 dan G5D12112), sedangkan faktor kedua, yaitu media preservasi MP0 (MS0), MP1 (MS + 2 ppm paclobutrazol), MP2 (MS + 4 ppm paclobutrazol) dan MP3 (MS + 2% Manitol), sehingga menghasilkan 16 kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak 15 kali, dengan dua eksplan per botol. Pengamatan yang dilakukan selama 16 minggu menunjukkan perlakuan genotipe, media serta interaksi antara keduanya berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan planlet ubi kayu. MP3 (MS + 2% Manitol) merupakan media terbaik untuk preservasi in vitro planlet ubi kayu genotipe G4D11323 dan G5D12112 pada keseluruhan peubah yang diamati, serta media terbaik bagi genotipe Adira4 untuk menghambat pertumbuhan tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun gugur. Media terbaik untuk menghambat pertumbuhan tinggi tunas, jumlah daun gugur, jumlah buku, planlet ubi kayu genotipe Malang4 adalah MP2 (MS + 4 ppm paclobutrazol). Planlet pada media preservasi MP2 (MS + 4 ppm paclobutrazol) memiliki persentase hidup lebih tinggi dibanding media MP1 (MS + 2 ppm paclobutrazol) dan MP3 (MS + 2% Manitol). Planlet dipindah tanam kedalam media recovery (MS0) setelah berumur 16 MSP. Persentase hidup pada media pemulihan sebesar 83.33-93.33%. Genotipe Adira4 memiliki rataan tertinggi pada peubah tinggi tunas, jumlah daun, jumlah daun gugur, jumlah buku dan persentase berakar, dibandingkan ketiga genotipe lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98395
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A19afa.pdf
  Restricted Access
17.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.