Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98207
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorAmbarwulan, Wiwin
dc.contributor.authorKurniarto, Sara Dwi
dc.date.accessioned2019-07-02T02:15:36Z
dc.date.available2019-07-02T02:15:36Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98207
dc.description.abstractSalah satu wilayah di Indonesia yang menjadi penghasil beras adalah Indramayu. Produksi beras di Indramayu tahun 2015 menurun 9.81% dibandingkan tahun 2014 sebagai akibat dari konversi lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk prediksi penggunaan lahan tahun 2031 dengan pendekatan CA-Markov, komparasi penggunaan lahan hasil simulasi dengan RTRW dan analisis strategi kebijakan menekan laju konversi lahan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggabungkan CA-Markov dengan logistik biner untuk menganalisis faktor-faktor pendorong perubahan penggunaan lahan. Prediksi penggunaan lahan kemudian dibandingkan dengan pola ruang di RTRW Kabupaten Indramayu untuk menilai efektivitas RTRW dalam mengurangi tekanan terhadap angka konversi lahan. Prediksi penggunaan lahan diharapkan mampu memberikan informasi yang mendalam mengenai lahan pertanian pada tahun 2031. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis strategi kebijakan konversi lahan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan overall accuracy dan Kappa accuracy dari prediksi adalah 94% dan 0.9. Penggunaan lahan sawah diprediksi mengalami alih fungsi lahan menjadi permukiman pada tahun 2031 seluas 6 017 ha (82%) dari total luas lahan terkonversi 7 044 ha dimana areal tersebut diperkirakan mampu menghasilkan 26 425 ton beras yang dapat dikonsumsi 231 798 orang. Pola penggunaan lahan hasil simulasi tahun 2031 dan RTRW secara signifikan berbeda. Penggunaan lahan hasil simulasi tahun 2031 menunjukkan luas lahan sawah yang sesuai dengan arahan pertanian tanaman pangan di RTRW seluas 96 148.67 ha (76.47%) dari total luas lahan sawah hasil prediksi 125 723 ha. Luas lahan pertanian sawah yang tidak sesuai dengan kawasan lindung di RTRW adalah 54 142 ha (84.95%). Strategi kebijakan hasil analisis AHP terbaik untuk diimplementasikan dalam pertanian berkelanjutan adalah pengkaderan kelompok tani berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resources
dc.subject.ddcLanduse
dc.subject.ddc2017
dc.subject.ddcIndramayu-Jawa Barat
dc.titleModel Spasial Penggunaan Lahan dengan Pendekatan CA-Markov Mendukung Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Indramayu, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordlogistik binerid
dc.subject.keywordprediksiid
dc.subject.keywordRTRWid
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019sdk.pdf
  Restricted Access
29.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.