Analisis Mixed Geographically and Temporally Weighted Regression (MGTWR) PDRB Sektor Konstruksi di Jawa

Abstract

Salah satu sektor/lapangan usaha yang memiliki nilai strategis dalam perekonomian nasional yaitu sektor konstruksi. Sektor industri pengolahan, pertambangan non migas, dan penggalian merupakan penyedia bahan baku sektor konstruksi. Sedangkan sektor usaha lainnya sebagai pengguna produk sektor konstruksi, seperti pertanian, perdagangan, perhotelan, pertambangan migas hingga jasa. Perkembangan sektor konstruksi akan mendukung terciptanya sarana prasarana sosial dan ekonomi yang lebih baik sehingga dapat memacu pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kegiatan ekonomi di suatu wilayah yaitu produk domestik regional bruto (PDRB). Penghitungan PDRB merupakan nilai tambah atau selisih antara nilai produksi (output) dan biaya antara (biaya yang habis dipakai selama proses produksi) dari suatu produk, baik barang maupun jasa. Penelitian ini menggunakan data PDRB sektor konstruksi pada 119 kabupaten/kota di Jawa tahun 2010-2016 sebagai peubah respon yang diukur di setiap kabupaten/kota dan setiap tahun yang berdimensi lokasi dan waktu. Model Mixed Geographically and Temporally Weighted Regression (MGTWR) adalah salah satu analisis regresi yang bersifat lokal untuk setiap lokasi dan waktu dengan menggabungkan peubah penjelas global dan lokal. Faktor-faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap PDRB sektor konstruksi yaitu jumlah penduduk, pendapatan asli daerah (PAD), luas wilayah, dan jumlah perusahaan konstruksi. Data penelitian berdimensi lokasi dan waktu sehingga dimungkinkan menggunakan model MGTWR. Kriteria kebaikan model yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) dan Mean Absolute Deviation (MAD) yang lebih kecil. Salah satu masalah yang muncul dalam penerapan MGTWR adalah adanya pengaruh tren dan otokorelasi spasio-temporal pada sisaan. Transformasi untuk mengoreksi adanya tren dan otoregresif untuk mengatasi adanya otokorelasi spasio-temporal. Perbandingan model regresi global, model MGTWR terkoreksi, dan model MGTWR terkoreksi otoregresif dilakukan untuk mengetahui model yang lebih baik untuk diterapkan. Hasil penghitungan kebaikan model tersebut diperoleh bahwa model MGTWR terkoreksi otoregresif dengan menggunakan pembobot fungsi kernel bisquare lebih baik digunakan untuk pemodelan nilai PDRB sektor konstruksi di Jawa. Pengelompokan kabupaten/kota berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh terdapat tiga kelompok yang terbentuk. Kelompok pertama yaitu kabupaten/kota yang PDRB sektor konstruksinya dipengaruhi oleh jumlah penduduk (X1) dan jumlah perusahaan konstruksi (X4). Kelompok kedua yaitu kabupaten/kota yang PDRB sektor konstruksinya dipengaruhi oleh pendapatan asli daerah (X2), dan jumlah perusahaan konstruksi (X4). Kelompok ketiga yaitu kabupaten/kota yang PDRB sektor konstruksinya dipengaruhi oleh jumlah penduduk (X1), pendapatan asli daerah (X2), dan jumlah perusahaan konstruksi (X4). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap PDRB sektor konstruksi di Jawa tahun 2010-2016 bervariasi di setiap kabupaten/kota dan setiap tahunnya. Sehingga, setiap kabupaten/kota dapat memanfaatkannya untuk menyusun kebijakan berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh saja untuk meningkatkan pertumbuhan PDRB sektor konstruksinya. Peubah luas wilayah sebagai peubah bebas global berpengaruh negatif dan signifikan. Peubah bebas jumlah penduduk dan PAD memiliki pengaruh yang bervariasi setiap kabupaten/kota dan setiap tahun. Peubah jumlah perusahaan konstruksi pengaruhnya negatif dan signifikan di setiap kabupaten/kota dan setiap tahunnya.