Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98024
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorImpron-
dc.contributor.advisorPerdinan-
dc.contributor.authorNovianti, Rima-
dc.date.accessioned2019-06-25T01:33:28Z-
dc.date.available2019-06-25T01:33:28Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98024-
dc.description.abstractPerubahan iklim sangat peka terhadap beberapa hal dalam kehidupan manusia, diantaranya adalah pertanian dan ketahanan pangan. Dampak dari perubahan iklim terhadap kekeringan dirasakan dengan bertambah besarnya intensitas kekeringan di beberapa wilayah Indonesia. Perubahan intensitas kekeringan menimbulkan kerentanan terhadap sektor pertanian terutama produksi padi. Sektor pertanian, sebagai pengguna air terbanyak perlu diberi perhatian lebih besar karena berperan sebagai faktor penentu dalam keberhasilan ketahanan pangan. Kekeringan meteorologi hanya memperhatikan curah hujan saja. Informasi mengenai kekeringan meteorologi akan bermanfaat jika dikaitkan dengan dampaknya yaitu bidang pertanian khususnya tanaman padi. Analisis kekeringan di provinsi Jawa Barat pada studi ini dilakukan menggunakan indeks hujan terstandarisasi (SPI). Penelitian dilakukan pada data curah hujan bulanan di 52 stasiun pos hujan BMKG di provinsi Jawa Barat dengan periode data 35 tahun (1981-2015). Nilai SPI skala waktu 3 bulan (SPI3) digunakan untuk memantau kekeringan dengan cara menganalisis faktor-faktor : kategori sangat kering, puncak kekeringan, durasi dan kekuatan kekeringan serta mengidentifikasi hubungan antara kejadian kekeringan dengan puso padi di provinsi Jawa Barat. Kekeringan dengan kategori sangat kering terjadi pada bulan Februari tahun 2011, puncak kekeringan terbesar terjadi di stasiun Montaya, Garawangi, dan Jatiwangi. Kekeringan dengan durasi terlama dan kekuatan kekeringan terbesar terjadi di sebagian besar wilayah bagian barat provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan indeks kekeringan sangat potensial untuk melindungi petani dalam mengelola risiko iklim terutama di sebagian besar wilayah utara provinsi jawa barat, dimana wilayah irigasi masih rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcApplied Climatologyid
dc.subject.ddcDraught Indexid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBandung, Jawa Baratid
dc.titleAnalisa Indeks Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index 3 (SPI3) dan Kejadian Puso di Provinsi Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddurasi kekeringanid
dc.subject.keywordkekuatan kekeringanid
dc.subject.keywordpuncak kekeringanid
dc.subject.keywordpusoid
dc.subject.keywordSPI3id
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019rno.pdf
  Restricted Access
19.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.