Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98021
Title: Karakteristik Fermentasi dan Performa Domba yang Diberi Limbah Habbatussauda (Nigella sativa) dan Sumber Karbohidrat Berbeda dalam Bentuk Mash, Pellet, dan Wafer
Authors: Retnani, Yuli
Wiryawan, I Komang Gede
Barkah, Nisa Nurmilati
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Peningkatan jumlah populasi warga Indonesia berbanding lurus dengan pertambahan permintaan produk peternakan, khususnya daging. Pertumbuhan populasi ternak ini tidak didukung dengan tersedianya bahan pakan lokal yang mampu menunjang pertumbuhan ternak. Hal ini menyebabkan sebagian besar bahan baku pakan di Indonesia, khususnya pakan sumber protein dipenuhi melalui impor dari negara lain. Impor bahan pakan dapat dikurangi dengan melakukan eksplorasi dan diversifikasi bahan pakan sumber protein yang ada di Indonesia. Limbah habbatussauda atau biasa disebut Nigella sativa meal (NSM) dihasilkan dari industri pengolahan minyak habbatussauda atau dikenal dengan nama jintan hitam berpotensi untuk dijadikan sebagai pakan sumber protein untuk ternak ruminansia, karena kandungan protein kasarnya yang tinggi dan mempunyai harga yang murah. Pemanfaatan NSM di Indonesia sebagai bahan pakan belum banyak digunakan. Saat protein masuk ke dalam rumen, maka protein tersebut akan didegradasi oleh mikroba rumen menjadi ammonia (NH3). Ammonia ini akan digunakan untuk sintesis protein mikroba (SPM), namun harus diimbangi dengan ketersediaan energi dan rantai karbon yang cukup, sehingga SPM dapat optimal. Oleh karena itu, pemberian NSM perlu dikombinasikan dengan readily available carbohydrate (RAC) untuk mengefisienkan penggunaan protein di dalamnya. Selain itu, saat ini telah berkembang berbagai teknologi rekayasa pengolahan pakan, seperti proses pelleting dan proses pembuatan wafer yang dapat meningkatkan utilisasi penggunaan nutrien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi pakan mengandung NSM yang dikombinasikan dengan beberapa sumber karbohidrat secara in vitro dan mengevaluasi perbedaan pemberian bentuk pakan (mash, pellet, dan wafer) terhadap performa pertumbuhan domba. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yaitu mengevaluasi degradabilitas bahan pakan dan fermentabilitas ransum mengandung NSM yang sudah dikombinasikan dengan RAC berbeda di dalam rumen secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan ANOVA (analysis of variance) dan jika berbeda nyata maka diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. Peubah yang diamati adalah konsentrasi NH3, konsentrasi volatile fatty acid (VFA), jumlah SPM, dan nilai pH. Hasil menunjukkan bahwa NSM menghasilkan ammonia yang tinggi, khususnya setelah 8 jam fermentasi di dalam rumen, sehingga NSM perlu dikombinasikan dengan RAC untuk menekan konsentrasi ammonia dengan cara meningkatkan penggunaanya oleh mikroba rumen yang membutuhkan energi dari RAC. Kombinasi NSM dengan RAC berbeda signifikan menurunkan produksi ammonia setelah 4 jam fermentasi di dalam rumen (P<0.05). Namun, adanya kombinasi NSM dengan RAC berbeda tidak mempengaruhi konsentrasi VFA, SPM, dan nilai pH. Kombinasi NSM dengan RAC pollard dalam perlakuan kontrol menghasilkan fermentabilitas di dalam rumen yang paling optimal. Penelitian tahap dua, yaitu mengevaluasi performa pertumbuhan domba lokal jantan yang diberi konsentrat mengandung NSM yang mengalami rekayasa proses pengolahan pakan menjadi bentuk mash, pellet, dan wafer. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok sebagai ulangan menggunakan 15 ekor domba. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis menggunakan ANOVA (analysis of variance) dan jika berbeda nyata, maka diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. Peubah yang diamati adalah konsumsi nutrien dan performa pertumbuhan yang terdiri atas pertambahan bobot badan harian (PBBH), efisiensi pakan, dan income over feed cost (IOFC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya rekayasa proses pengolahan pakan yang berbeda tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering (BK), lemak kasar (LK), karbohidrat, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), namun berpengaruh terhadap konsumsi protein kasar (PK) dan serat kasar (SK) (P<0.05). Selain itu, adanya rekayasa proses pengolahan pakan menjadi bentuk mash, pellet, dan wafer tidak berpengaruh signifikan terhadap PBBH, efisiensi pakan, dan IOFC.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98021
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019nnb.pdf
  Restricted Access
14.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.