Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97983| Title: | Cemaran Okratoksin pada Pakan Babi Asal Sentra Peternakan Babi di Indonesia |
| Authors: | Indrawati, Agustin Murtini, Sri Intansari, Variena |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Pakan memiliki peran penting dalam manajemen pemeliharan suatu peternakan. Permasalahan kesehatan hewan ternak salah satunya terjadi karena pakan yang tidak sehat. Pakan tersebut telah terkontaminasi oleh cemaran mikotoksin yang dihasilkan dari kapang. Okratoksin merupakan salah satu jenis mikotoksin yang dapat dijumpai pada pakan. Okratoksin terdiri dari tiga tipe yaitu okratoksin A (OTA), okratoksin B (OTB) dan okratoksin C (OTC). Jenis okratoksin yang umum dijumpai di alam dan bersifat stabil adalah OTA. Okratoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan dari Aspergillus sp dan Penicillium sp. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kejadian cemaran okratoksin pada pakan babi asal sentra peternakan babi di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Pulau Bulan, Solo, Lampung, Banten, Jakarta dan Bogor. Besaran sampel menggunakan metode Thrusfield (2006) sehingga didapatkan 36 sampel yang berasal dari sentra peternakan Indonesia. Metode pengujian dilakukan menggunakan ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) kompetitif dan isolasi serta identifikasi kapang. Hasil uji ELISA menunjukkan 6 dari 36 sampel (16.7%) positif terhadap cemaran okratoksin. Hasil pengujian untuk sampel ampas tahu dan MBM (Meat Bone Meal) masih dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM 5 ppb. Pakan pelet dengan sampel yang berasal dari Lampung memiliki konsentrasi cemaran okratoksin yang tinggi yaitu 19 ppb. Hasil identifikasi kapang menunjukkan beberapa sampel positif terhadap Aspergillus sp dan Penicillium sp. Kapang hasil isolasi dari sampel pakan yang tumbuh berpotensi dalam memproduksi OTA. Selain itu juga proses penyimpanan pakan diduga mempengaruhi kapang dalam memproduksi okratoksin. Hasil identifikasi juga menemukan ada kapang lain yang berpontensi menghasilkan mikotoksin seperti A. flavus, A. fumigatus dan Fusarium. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97983 |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2019vin.pdf Restricted Access | 17.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.