Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97861
Title: Uji Sitotoksisitas dan Antiproliferasi Ekstrak Daun Sidaguri (Sida rhombifolia Linn.) pada Sel Kanker MCA-B1 dan A549
Authors: Bintang, Maria
Pontjo, Bambang
Tumanggor, Lisnawati
Issue Date: 2019
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Obat tradisional dapat menjadi alternatif dalam pengobatan penyakit kanker. Salah satu obat tradisional yang digunakan sebagai bahan herbal yang berpotensi sebagai antikanker yaitu sidaguri (Sida rhombifolia Linn.). Daun S. rhombifolia merupakan tumbuhan termasuk famili Malvaceae. Tanaman S. rhombifolia mengandung senyawa kimia alkaloid, flavanoid, kalsium oksalat, saponin, tanin, fenol, asam amino, steroid, minyak atsiri. Daun S. rhombifolia yang telah berbentuk simplisia diekstraksi dengan pelarut etanol 70% dengan menggunakan metode ultrasonikasi. Ekstrak etanol selanjutnya di fraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Sitotoksisitas ekstrak S. rhombifolia diuji menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakann ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air toksik terhadap Artemia salina atau kurang dari 1000 ppm, dari keempat ekstrak uji yang memiliki nilai LC50 terkecil adalah ekstrak etanol yaitu 336,156 ppm dibanding fraksi ekstrak. Data ini menunjukkan bahwa ektrak etanol dan fraksi n-heksan berpotensi sebagai antikanker. Ekstrak etanol dan fraksi n-heksan mempunyai aktivitas sitotoksisitas yang sangat tinggi sehingga identifikasi komponen yang terkandung sebagai senyawa antikanker dan pengujian aktivitas antiproliferasi pada sel kanker MCA-B1 dan A549 serta sel normal Vero hanya difokuskan pada ekstrak etanol dan fraksi n-heksan. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol S. rhombifolia mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid. Uji aktivitas antiproliferasi dilakukan dengan menggunakan Trypan Blue Dye Method dan pemanenan sel dilakukan setelah confluence, yaitu pada hari ke tiga atau keempat dan dilakukan penghitungan jumlah seluruh sel menggunakan hemositometer Neubauer. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki daya penghambatan tertinggi dibandingkan fraksi n-heksan, ekstrak etanol pada konsentrasi 500 ppm sebesar 69.44% dengan IC50 202.556 ppm pada sel kanker MCA-B1 dan 69.44% dengan IC50 276.836 ppm pada sel kanker A549. Fraksi n-heksan pada konsentrasi 1000 ppm sebesar 59.13% dengan IC50 425.969 ppm pada sel kanker MCA-B1 dan 57.18% dengan IC50 786.617 ppm pada sel kanker A549. Setelah diuji pada sel normal Vero penghambatan proliferasi sel normal Vero tidak lebih dari 1%. Hal ini mengindikasikan bahwa ekstrak etanol dan fraksi n-heksan bersifat aman terhadap sel normal. Data hasil analisis menggunakan kromatografi LC-MS/MS menunjukkan bahwa ekstrak etanol S. rhombifolia mengandung senyawa benzazepin. Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas sebagai antikanker. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun S. rhombifolia berpotensi untuk dikembangkan menjadi senyawa antikanker.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97861
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019ltu.pdf
  Restricted Access
13.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.