Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97803
Title: Pengembangan Metode Pengukuran Derajat Sosoh Beras Berdasarkan Karakteristik Absorbansi Spektrum Ultra-Violet
Authors: Sutrisno
Ahmad
Widodo, Slamet
Mardison S
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Beras merupakan makanan pokok lebih dari setengah populasi dunia. Di Indonesia, saat ini beras menjadi satu-stunya makanan pokok seluruh penduduknya, sehingga mutu beras giling menjadi semakin penting. Oleh karena itu evaluasi mutu beras merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, dan derajat sosoh merupakan komponen mutu utama dalam persyaratan mutu beras giling yang tertuang dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang beras. Derajat sosoh beras akan berpengaruh secara langsung pada komposisi kimia, nutrisi dan sifat fisik dari beras tersebut hingga pada kegiatan penyimpanan dan pemasarannya. Beberapa metode pengukuran derajat sosoh beras telah dilakukan hingga saat ini, namum hasil pengukurannya masih banyak diperdebatkan sehingga dibutuhkan metode baru yang lebih akurat. Analisis mutu bahan pangan melalui spektroskopinya telah banyak dilakukan secara luas, oleh karena itu penelitian untuk menentukan derajat sosoh beras sebagai salah satu parameter mutu beras dengan menggunakan metode spektroskopi berpeluang untuk menghasilkan metode alternatif yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode pengukuran derajat sosoh beras berdasarkan karakteristik absorbansi spektrumnya, khususnya pada rentang panjang gelombang ultraviolet (UV). Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap penelitian, yaitu pengembangan metode pengukuran absorbansi UV dari larutan beras dan akuisisi data spektrum UV, analisis karakteristik spektrum absorbansi UV dari beberapa varietas beras, dan akhirnya pengembangan model pendugaan derajat sosoh beras berdasarkan karakteristik absorbansi UV yang diukur. Enam jenis varietas padi digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini untuk melihat adanya kesamaan secara umum dan juga perbedaan yang khusus di antara varietas yang banyak diproduksi di Indonesia. Enam varietas tersebut adalah Ciherang, Inpari 13, IR 64, Makongga, Situ Patenggang dan Situ Pagendit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras giling dengan berbagai derajat sosoh. Pengukuran spektrum absorbansi UV dilakukan pada sampel yang dilarutkan menggunakan pelarut lemak. Sampel dalam bentuk beras utuh dan bentuk tepung beras dilarutkan menggunakan pelarut n-heksana dalam tabung reaksi. Pengukuran absorbansi UV dilakukan pada larutan yang bening, sehingga dibutuhkan proses pengendapan zat pengotor untuk menghasilkan larutan lemak yang jernih. Setelah diendapkan, pada bagian atas tabung reaksi akan dihasilkan larutan n-heksana yang bening dengan kandungan lemak hasil proses ekstrasi dalam proses pelarutan, yang merupakan bagian yang mengandung lemak hasil ekstrasi. Larutan bening kemudian diambil dari tabung reaksi dan dimasukan ke dalam kuvet 5 ml, kemudian nilai absorbansi pada spektrum UV diukur menggunakan UV-Vis Spectrometer. Pengukuran nilai absorbansi dilakukan pada rentang panjang gelombang 200-400 nm. Hasil pengukuran berupa nilai absorbansi UV dan panjang gelombang, dimana nilai absorbansi menggambarkan konsentrasi bahan terlarut dan panjang gelombang menunjukan jenis bahan yang terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter pengukuran yang paling berpengaruh dalam pendugaan derajat sosoh adalah durasi pengendapan, bentuk sampel, dan konsentrasi pelarut n-hexan. Durasi pengendapan beras utuh yang terbaik adalah 2-3 jam dengan konsentrasi pelarut 43.3% basis berat. Perbedaan nilai derajat sosoh beras menyebabkan perbedaan serapan sinar UV oleh larutan beras dan fenomena ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan metode spektroskopi dalam penentuan derajat sosoh berdasarkan sifat larutannya. Data spektra yang berpengaruh dominan dalam menentukan derajat sosoh adalah dari rentang panjang gelombang 330-335 nm dengan pra-pengolahan data derivatif pertama terhadap data asalnya. Kondisi ini terjadi pada semua varietas yang diuji dalam penelitian ini karena semua sampel menghasilkan pola spektrum yang sama. Selanjutnya nilai absorbansi larutan beras pada panjang gelombang 331 nm pada spektrum UV dapat dijadikan input data dalam pengembangan model matematik secara empirik untuk menduga derajat sosoh beras, dalam hal ini hanya dilakukan terhadap beras varietas Ciherang. Model matematika terbaik yang diperoleh dalam penelitian ini berupa persamaan eksponensial dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.96. Selain itu, hasil validasi model matematika menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.97 dengan RMSEP 0.41.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97803
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019mar.pdf
  Restricted Access
19.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.