Aktivitas Antiproliferasi Ekstrak Daun Kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) pada Sel Lestari Kanker WEHI-164 Dan THP-1.

Abstract

Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.) termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Tanaman kelengkeng merupakan tanaman tropis asli Indonesia. Daun kelengkeng berpotensi sebagai obat herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aktivitas antiproliferasi dari ekstrak daun kelengkeng sebagai bahan obat antikanker. Ekstrak air daun kelengkeng diperoleh dengan metode refluks dan ekstrak etanol 70% diperoleh dengan metode ultrasonikasi. Ekstrak etanol tersebut difraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair sehingga diperoleh fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air. Ekstrak dan fraksi tersebut diuji sitotoksisitas dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki nilai LC50 lebih besar dari 1000 μg/ml. Ekstrak air, ekstrak etanol, dan fraksi n-heksana memiliki nilai LC50 masing-masing sebesar 854.64 μg/ml, 305.81 μg/ml, dan 446.55 μg/ml. Ekstrak etanol memiliki nilai LC50 terendah sehingga lebih berpotensi memiliki aktivitas antiproliferasi. Aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol diuji dengan metode pewarnaan trypan blue dan sel dihitung menggunakan hemasitometer Improved Neubauer. Pengujian ekstrak etanol daun kelengkeng dilakukan pada konsentrasi 100, 200, 300, 400, 500, dan 600 μg/ml. Ekstrak etanol mampu menghambat proliferasi sel WEHI-164 dan THP-1. Aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol tertinggi dicapai pada konsentrasi 600 μg/ml sebesar 44.93% terhadap sel WEHI-164 dan pada konsentrasi 500 μg/ml sebesar 57.45% terhadap sel THP-1. Aktivitas antiproliferasi ekstrak etanol relatif rendah terhadap sel vero. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelengkeng mengandung flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Ekstrak etanol dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan diuji sitotoksisitasnya sehingga diperoleh sub-fraksi potensial. Sub-fraksi potensial dianalisis menggunakan kromatografi cair spektrometri massa (LC-MS/MS). Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun kelengkeng mengandung senyawa alkaloid amina yang memiliki aktivitas antikanker. Ekstrak tersebut berpotensi dikembangkan untuk penyakit kanker pada manusia dan hewan.