Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97644| Title: | Aktinomiset Rizosfer Penghasil Senyawa Bioaktif Antibakteri Penginfeksi Saluran Kemih |
| Authors: | Budiarti, Sri Wahyudi, Aris Tri Apsari, Pramesita Prawadika |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Beberapa bakteri yaitu Escherichia coli, Citrobacter braakii, Acinetobacter calcoaceticus, dan Klebsiella pneumoniae telah didapatkan pada urin penderita ISK sebagai penginfeksi. Laporan di dunia, jumlah penderita ISK cukup tinggi dan terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Komplikasi yang timbul jika infeksi tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan kerusakan ginjal hingga kematian. Kegagalan terapi umumnya disebabkan oleh sifat resisten antibiotik dari bakteri penginfeksi. Kondisi penderita diperparah dengan terdapatnya beberapa bakteri yang telah mengalami Multi Drug Resistance (MDR). Bahaya resistensi antibioik yang terjadi, perlu untuk dicari solusinya agar angka kematian penderita tidak bertambah. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan yaitu mencari senyawa antibakteri baru dari lingkungan sekitar. Aktinomiset merupakan salah satu kelompok bakteri yang dapat ditemukan di berbagai relung ekologi, serta memiliki kelimpahan yang tinggi di tanah, terutama pada daerah dekomposisi tanaman. Kelompok bakteri tersebut juga dapat tumbuh dengan subur di daerah tanah kering, seperti pada tanah perkebunan jagung. Beberapa genus aktinomiset mampu memproduksi berbagai senyawa bioaktif antibakteri. Karakter senyawa antibakteri yang dihasilkan dari aktinomiset tanah kering dilaporkan memiliki kualitas yang lebih baik, yaitu lebih stabil, mudah larut, dan tahan terhadap panas dibandingkan senyawa antibakteri dari aktinomiset tanah basah. Berdasarkan karakter senyawa yang dimiliki oleh aktinomiset tanah kering dan bahaya resistensi bakteri penyebab ISK terhadap antibiotik yang sering digunakan, maka dalam penelitian ini telah dilakukan serangkaian teknik untuk menemukan senyawa antibakteri baru dari aktinomiset. Tahap yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu penapisan potensi antimikrob dari 21 aktinomiset rizosfer yang telah dikoleksi di Divisi Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA IPB dengan enam bakteri penginfeksi saluran kemih (Escherichia coli, Citrobacter braakii, Acinetobacter calcoaceticus, dan Klebsiella pneumoniae) dengan metode modifikasi kertas cakram. Aktinomiset potensial yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji, selanjutnya dikultur dalam medium cair dan supernatannya diujikan kembali terhadap bakteri penginfeksi saluran kemih untuk mengkonfirmasi aktivitas antibakteri senyawa bioaktif yang terkandung. Senyawa bioaktif antibakteri yang terdapat dalam supernatan dipisahkan dari medium kultur cair aktinomiset dengan cara diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak kasar etil asetat yang didapatkan, kemudian dilarutkan, dan diuji aktivitas penghambatannya terhadap bakteri penyebab ISK. Selain itu, ekstrak kasar juga ditentukan kandungan senyawa bioaktifnya dengan metode kromatografi gas, sehingga diketahui kandungan senyawa bioaktif di dalamnya. Aktinomiset penghasil antibakteri penginfeksi saluran kemih diidentifikasi berdasarkan gen 16S rRNA untuk mengetahui jenis isolat aktinomiset potensial. Hasil Penapisan aktinomiset rizosfer terhadap bakteri ISK (E. coli strain 1 hingga 3, C. braakii, A. calcoaceticus, dan K. pneumoniae) diperoleh tiga aktinomiset potensial yang memiliki zona hambat dan spektrum luas. Ketiga isolat tersebut yaitu ARJ 16, ARJ 24, dan ARJ 36. Ketiga aktinomiset potensial menunjukkan kemampuan penghambatan terhadap enam bakteri patogen uji. Kandungan senyawa bioaktif ekstrak kasar ARJ 16 dengan kelimpahan tertinggi yaitu 1,2-dikloro propana, sedangkan senyawa bioaktif tertinggi dalam ekstrak kasar ARJ 24 adalah asam n-Heksadekanoat, serta asam karbonoklorit, 2-kloroetil ester merupakan senyawa dengan konsentrasi yang tinggi dalam ekstrak kasar ARJ 36. Identifikasi aktinomiset potensial berdasarkan gen 16S rRNA menunjukkan bahwa ARJ 16 dan ARJ 24 memiliki kemiripan 99% dengan Streptomyces sp., sedangkan ARJ 36 memiliki kemiripan 98% dengan Streptomyces tendae. Ketiga isolat potensial dalam penelitian ini diharapkan kelak dapat menjadi bahan produksi senyawa antibiotik alternatif untuk terapi ISK. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97644 |
| Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2019ppa.pdf Restricted Access | 16.57 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.