Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97447
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuhartanto, M Rahmad-
dc.contributor.advisorPalupi, Endah Retno-
dc.contributor.authorEprilian, Husna Fatima-
dc.date.accessioned2019-05-18T08:11:48Z-
dc.date.available2019-05-18T08:11:48Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97447-
dc.description.abstractSalah satu kendala dalam agroindusti nanas adalah terbatasnya penyediaan bibit siap tanam baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Metode pembibitan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi bibit yang dihasilkan adalah setek basal daun mahkota. Jenis dan umur bahan setek serta kandungan zat pengatur tumbuh endogen merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan setek untuk produksi bibit. Kendala yang ditemui dalam metode setek basal daun mahkota ini di antaranya adalah akar dan tunas yang sulit berkembang. Pemberian zat pengatur tumbuh pada bahan setek dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu mendapatkan informasi mengenai: (1) pengaruh tingkat kemasakan buah terhadap produksi bibit asal setek basal daun mahkota nanas Cv. Smooth Cayenne dan (2) pengaruh aplikasi IBA (auksin) dan BAP (sitokinin) terhadap peningkatan produksi dan mutu bibit asal setek basal daun mahkota nanas Cv. Smooth Cayenne. Percobaan pertama menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor, yaitu tingkat kemasakan buah yang terdiri atas empat taraf perlakuan, yaitu kemasakan 1: semua mata berwarna hijau, kemasakan 2: mata buah yang berwarna kuning < 20%, kemasakan 3: mata buah yang berwarna kuning 40-55%, dan kemasakan 4: mata buah yang berwarna kuning > 90% dengan warna kemerahan < 20%. Percobaan kedua didesain dalam rancangan petak terbagi yang disusun secara rancangan kelompok lengkap teracak dengan dua faktor. Faktor pertama sebagai petak utama adalah konsentrasi IBA (0, 125, 250, 375, dan 500 ppm). Faktor kedua sebagai anak petak adalah konsentrasi BAP (0, 200, 400, 600, dan 800 ppm). Hasil penelitian menunjukkan kandungan auksin dan sitokinin endogen tidak berbeda pada semua tingkat kemasakan, nisbah C/N tingkat kemasakan 3 dan 4 lebih tinggi daripada kemasakan 1 dan 2. Estimasi produksi bibit dapat dilakukan pada 7 MST. Tingkat kemasakan buah terbaik untuk produksi bibit nanas dengan setek basal daun mahkota adalah tingkat kemasakan 4 (mata buah yang berwarna kuning >90%, dengan warna jingga kemerahan <20%). Tingkat kemasakan 4 menghasilkan produksi tertinggi berdasarkan peubah persentase setek segar dan bertunas dibandingkan tingkat kemasakan 1, 2, dan 3. Aplikasi IBA 250 ppm sebelum tanam meningkatkan produksi bibit sampai 13% berdasarkan peubah setek seger, bertunas, dan berakar. Aplikasi IBA tidak meningkatkan mutu bibit. Aplikasi BAP tidak meningkatkan produksi dan mutu bibit nanas asal setek basal daun mahkota.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSeed Technologyid
dc.subject.ddcPineappleid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Tingkat Kemasakan Buah serta Optimasi IBA dan BAP pada Setek Basal Daun Mahkota Nanas Cv. Smooth Cayenne.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordauksinid
dc.subject.keywordbuah tropisid
dc.subject.keywordperbanyakan cepatid
dc.subject.keywordsitokininid
dc.subject.keywordtunas dormanid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019hfe.pdf
  Restricted Access
17.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.