Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97431
Title: Mutan Putatif Kecombrang (Etlingera elatior) Hasil Iradiasi Sinar Gamma Secara Intermittent. Dibimbing
Authors: Aisyah, Syarifah Iis
Dinarti, Diny
Krisantini
Azzahra, Elmi Irmayanti
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kecombrang (Etlingera elatior Jack. R.M Sm) merupakan salah satu spesies dari famili Zingiberaceae yang bunga, buah serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Kecombrang memiliki bunga yang berpotensi dikembangkan menjadi bunga potong bernilai komersial. Kelemahan E. elatior sebagai bunga potong adalah ukuran tanaman dan bunga yang terlalu besar dan berat sehingga sulit bersaing di pasar ekspor. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan mutan putatif yang memiliki perbedaan dengan tetuanya untuk meningkatkan keragaman dan dapat dijadikan sebagai sumber bahan tanam untuk pemuliaan. Teknik iradiasi dilakukan secara intermittent yaitu dosis iradiasi diberikan dua kali masing-masing setengah dosis (split dose) dari LD20, LD35, dan LD50 dengan jarak 2 jam antar iradiasi. Tunas mikro genotipe merah diradiasi dengan dosis 0 Gy; 3+3 Gy (LD20); 4+4 Gy (LD35) dan 5+5 Gy (LD50) sedangkan genotipe putih diradiasi dengan dosis 0 Gy; 2+2 Gy (LD20); 2,8+2,8 Gy (LD35) dan 3,7+3,7 Gy (LD50) yang bersumber dari radioisotop 60Co. Laju dosis yang digunakan dalam gamma chamber adalah 288,55 Gy/jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis iradiasi yang diberikan semakin rendah persentase hidup tanaman. Perlakuan iradiasi menghasilkan mutan putatif pada generasi MV3 dengan tinggi planlet lebih pendek dan jumlah tunas lebih banyak dibandingkan perlakuan kontrol. Iradiasi dengan dosis 4 + 4 Gy dan 5 + 5 Gy menghasilkan 8 planlet dengan daun berwarna keunguan, 4 planlet dengan batang berwarna keunguan dan 4 planlet dengan daun berbentuk oval, sedangkan pada dosis 2.8 + 2.8 Gy dan 3.7 + 3.7 Gy menghasilkan 7 planlet dengan daun berbentuk oval. Aklimatisasi menghasilkan 8 mutan putatif dari genotipe merah dan 7 mutan putatif dari genotipe putih. Tanaman mutan tersebut diperoleh berdasarkan perubahan kualitatif berupa perubahan warna dan bentuk daun dan secara kuantitatif terdapat beberapa mutan yang kerdil. Pendugaan nilai parameter genetik dilakukan pada generasi MV3. Kriteria nilai heritabilitas menyebar dari rendah sampai tinggi. Nilai heritabilitas yang tergolong tinggi secara umum ditunjukkan pada karakter tinggi tanaman dan jumlah daun pada genotipe merah, sedangkan pada genotipe putih pada karakter tinggi tanaman, panjang dan lebar daun. Identifikasi stomata menunjukkan bahwa anatomi stomata planlet kontrol dan mutan putatif berbeda signifikan dan terdapat korelasi antara ukuran dan kerapatan stomata. Mutan putatif memiliki kerapatan stomata tinggi dengan ukuran stomata lebih kecil dibandingkan dengan planlet kontrol. Uji kromosom planlet yang dihasilkan menunjukkan perubahan jumlah kromosom yang diduga akibat iradiasi sinar gamma yang ditandai dengan perubahan morfologi dan anatomi stomata.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97431
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019eia.pdf
  Restricted Access
26.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.