Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97155
Title: Pola Spasial Inkonsistensi Pemanfaatan Ruang dengan Keterkaitan Status Kepemilikan-Penguasaan Lahannya di Sub DAS Ciliwung Hulu
Authors: Rustiadi, Ernan
Pribadi, Didit Okta
Wulandari, Siti
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kawasan Puncak Bogor merupakan bagian dari Sub DAS Ciliwung Hulu yang memiliki nilai strategis dalam melindungi wilayah ekosistem DAS Ciliwung. Wilayah tersebut memiliki perencanaan sebagai wilayah penyeimbang ekologi untuk menjaga daerah resapan air, pencegah banjir, dan pencegah erosi. Namun, pada kenyataannya saat ini telah terjadi inkonsistensi antara pemanfaatan ruang dengan peruntukan ruang yang terkait dengan persoalan pemilikan/penguasaan lahan. Inkonsistensi tata ruang berdampak negatif bagi lingkungan seperti banjir dan longsor. Area-area lokasi inkonsistensi tata ruang tersebar dalam berbagai tipologi pola ruang yang berasosiasi dengan berbagai faktor yang berimplikasi perlunya perbedaan pendekatan pengendaliannya. Penelitian yang memberikan pemahaman keterkaitan pola spasial inkonsistensi tata ruang dengan status pemilik/penguasaan lahan masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis inkonsistensi pemanfaatan ruang di Sub DAS Ciliwung Hulu, 2) Menganalisis pola spasial patch (persil) inkonsistensi pemanfaatan ruang di Sub DAS Ciliwung Hulu; 3) Menganalisis tipologi wilayah inkonsistensi pemanfaatan ruang di Sub DAS Ciliwung Hulu; 4) Menganalisis hubungan tipologi wilayah dengan status kepemilikan-penguasan lahan di Sub DAS Ciliwung Hulu. Inkonsistensi pemanfaatan ruang dianalisis menggunakan metode overlay antara peta penggunaan lahan Tahun 2012 dengan peta RTRW Tahun 2005-2025. Dasar menentukan wilayah inkonsistensi pemanfaatan ruang yaitu metode Soil Conservations (SCS Method). Pola spatial patch (persil) dari tiap jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang dan tipologi wilayah yang mengalami inkonsistensi pemanfaatan ruang dianalisis menggunakan metode spatial clustering. Status kepemilikan-penguasaan lahan pada tiap tipologi wilayah dianalisis menggunakan metode overlay antara peta spatial clustering dengan peta status kepemilikan-penguasaan lahan. Sintesis penelitian ini berupa arahan pemanfaatan ruang pada tiap tipologi wilayah inkonsistensi di Kawasan Puncak. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diantaranya peta penggunaan lahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) tahun 2012, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, peta DAS Ciliwung Hulu, peta administrasi kecamatan dan desa, data BPS. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Kawasan Puncak sub DAS Ciliwung Hulu terdapat 18 jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang. Jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang terluas terjadi pada peruntukan lahan hutan lindung dengan penggunaan lahan pertanian (1,678 ha atau 56.49 % dari total luas area inkonsistensi). Hasil analisis LMs menunjukan inkonsistensi di kawasan Sub DAS Ciliwung Hulu terbagi menjadi dua kelompok diantaranya. Kelompok pertama yaitu kelompok jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang dengan cangkupan luasan wilayah yang luas, didominasi oleh jenis inkonsistensi peruntukan lahan hutan (HTN) dengan penggunaan lahan pertanian (PTN). Karakteristik wilayah inkonsistensi HTN-PTN tersebut antara lain memiliki panjang tepi patch yang luas, dan cenderung mendominasi peristiwa inkonsistensi pemanfaatan ruang di Sub DAS Ciliwung Hulu (nilai indeks Class of Area (CA), Largest Patch Index (LPI), dan Total Edge (TE) yang tinggi). Sedangkan kelompok kedua yaitu menyebar secara acak, tidak luas, mudah diakses, patch yang beraneka ragam (nilai Number of Patch (NP), Patch Density (PD), dan Largest Patch Index (LSI) yang tinggi). Jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang pada kelompok kedua didominasi oleh jenis inkonsistensi peruntukan lahan pertanian (PTN) dengan penggunaan lahan permukiman (PMK). Analisis tipologi wilayah membagi wilayah menjadi dua klaster. Klaster 1 mengelompokkan desa-desa dengan jenis inkonsistensi pemanfaatan ruang yang didominasi area peruntukan lahan pertanian dengan eksisting penggunaan lahan permukiman (PTN-PMK). Sedangkan klaster 2 didominasi inkonsistensi pemanfaatan ruang kawasan hutan dengan penggunaan lahan pertanian (HTN-PTN) dan permukiman (HTN-PMK). Wilayah inkonsistensi di klaster 1 didominasi oleh status lahan hak milik dan tanah negara belum terdaftar, Sedangkan pada wilayah inkonsistensi klaster 2 didominasi dengan status lahan Hak Guna Usaha (HGU) dan tanah negara belum terdaftar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97155
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2019swu.pdf
  Restricted Access
Fulltext55.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.