Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97020
Title: Partisipasi dan Dampak Adopsi “SRI” terhadap Pendapatan Petani dan Kualitas Lingkungan sebagai Bentuk Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung).
Authors: Ismail, Ahyar
Ekayani, Meti
Wiguna, Anjar hilman
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Peningkatan produksi padi terus dilakukan bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui berbagai jenis program salah satunya pada masa orde baru yaitu program revolusi hijau. Tujuan program revolusi hijau adalah meningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani. Revolusi hijau melalui program intensifikasi pertanian melahirkan praktek usahatani monokultur padi dengan menggunakan pupuk dan pestisida buatan (kimia) sepanjang tahun yang akan berpotensi menjadi masalah. Dalam dua dasawarsa terakhir baru disadari bahwa ada beberapa kelemahan dan dampak negatif dari revolusi hijau yaitu terjadi gejala pelandaian produktivitas dan produksi padi nasional yang terjadi diakibatkan oleh penggunaan pupuk dan pestisida anorganik dengan intensitas tinggi. Upaya mengatasi permasalahan yang timbul akibat program revolusi hijau adalah dengan pengelolaan usahatani yang tepat dalam menggunakan faktorfaktor produksi secara efektif dan efisien serta mampu meningkatkan produksi dan produktivitas dengan memperhatikan faktor lingkungan. Salah satu solusinya adalah melalui usahatani System of Rice Intensification (SRI). SRI merupakan budidaya tanaman padi yang intensif dan efesien dengan proses manajemen sistem perakaran yang berbasis pada pengelolaan tanah, tanaman dan air. Metode SRI dikenal ramah lingkungan karena beberapa hal seperti efisien dalam penggunaan air pada periode awal penanaman, efisiensi dalam kebutuhan benih, sebab penanaman hanya satu anakan per lubang tanam (rumpun) serta efisien dalam biaya pemeliharaan, sebab mengurangi pupuk anorganik dan pestisida. Penelitian ini mencoba untuk membandingkan penerapan usahatani padi SRI dengan padi non SRI terhadap pendapatan dan kualitas lingkungan, mengetahui tingkat partisipasi petani dalam mengadopsi SRI, faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam mengadopsi SRI serta merumuskan alternatif kebijakan pengembangan SRI. Pengambilan data penelitian dilakukan di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat pada bulan Oktober 2016 - Januari 2017. Metode sensus dilakukan terhadap 60 petani SRI serta metode sampel acak sederhana untuk 60 petani non SRI. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan yaitu menggunakan analisis pendapatan, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui bagaimana kualitas lingkungan akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia, untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam mengadopsi SRI dengan analisis skala likert sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam mengadopsi SRI dengan pendekatan model regresi logistik, dalam merumuskan alternatif kebijakan pengembangan SRI dengan mengggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani SRI lebih tinggi dibandingkan usahatani non SRI walaupun biaya produksi usahatani SRI lebih tinggi. Hal ini terjadi karena produksi dan harga jual padi SRI yang lebih tinggi dari usahatani non SRI; Adopsi SRI dapat membantu memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya kualitas lahan pertanian sebagai dampak dari pengurangan penggunaan pupuk dan pestisda anorganik; Tingkat partisipasi petani mengadopsi SRI di Kecamatan Bojongsoang masih rendah yaitu pada taraf sering sesuai anjuran (SSA). Hal ini dikarenakan petani sulit dalam memperoleh, rumit dan perlu lebih banyak tenaga dalam penggunaan pupuk organik; Faktor yang berpengaruh nyata terhadap variabel adopsi SRI adalah umur, pengalaman bertani, pendidikan, luas lahan garapan, pemanfaatan limbah hasil pertanian, harga premium dan hemat air; Strategi kebijakan yang dapat direkomendasikan untuk meningkatkan partisipasi petani dalam mengadopsi SRI di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung adalah mendorong keluarnya kebijakan perlindungan harga beras sehat yang dikelola secara ramah lingkungan seperti produk padi SRI, optimalisasi penggunaan pupuk dan pestisida ramah lingkungan, fasilitasi bantuan saprodi serta pengembangan kawasan dan jaringan kemitraan yang lebih luas untuk memenuhi permintaan beras sehat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97020
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2018ahw.pdf
  Restricted Access
Fulltext38.81 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.