Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9667
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPatabang, Melewanto
dc.date.accessioned2010-04-29T07:57:57Z
dc.date.available2010-04-29T07:57:57Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9667
dc.description.abstractPemanfaatan kayu pinus hasil tanaman rakyat di Tana Toraja secara intensif mulai dilakukan sejak dibukanya industri pengolahan kayu pinus pada Tahun 2002. Perusahaan diberi izin dengan sejumlah pembatasan dan persyaratan untuk membeli hasilnya baik dari segi jumlah potensi yang harus dibeli maupun sumber atau asal kayu pinus. Tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Tana Toraja kembali mengijinkan pemanfaatan kayu pinus rakyat dan menawarkan bagi para investor yang berminat untuk menanamkan modalnya dalam pemanfaatan hutan pinus rakyat di Kabupaten Tana Toraja melalui pembukaan industri pengolahan hasil hutan pinus. Upaya pemanfaatan termaksud di atas tentunya membutuhkan suatu strategi dalam menyusun perencanaan pemanfaatan yang didasarkan atas data yang akurat dan komprehensif. Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk menyusun suatu strategi pengembangan hutan pinus milik rakyat yang dapat menjamin manfaat ekonomi disamping manfaat ekologi. Analisis SWOT digunakan sebagai langkah awal untuk menyusun strategi dengan bantuan metode AHP, sedangkan analisis ISM digunakan untuk menemukan model strukturalnya dalam penyusunan strategi pengembangan. Hasil analisis SWOT menunjukkan posisi hutan pinus rakyat berada pada sel 2 yang menunjukkan bahwa strategi yang harus diterapkan adalah ST (strength – threat) dengan cara: (1) membentuk dan meningkatkan peran kelompok/kelembagaan petani, (2) mengembangkan pola agroforestri untuk peningkatan produktifitas lahan dan melakukan penyadapan getah untuk peningkatan nilai ekonomi pinus, (3) melakukan penataan areal untuk mengatur produksi/tebangan dan penanaman dalam rangka menjamin kontinuitas hasil, dan (4) menjamin kepastian pemanfaatan lahan tongkonan. Hasil analisis struktural pengembangan hutan pinus rakyat menunjukkan bahwa setiap elemen dalam pengembangan hutan pinus rakyat memiliki subelemen kunci. Akan tetapi tiap elemen ini ada yang menghasilkan model struktur yang berbeda. Dari hasil analisis ini dapat diketahui bahwa strategi yang diterapkan dalam pengembangan hutan rakyat adalah melakukan kerjasama antara petani dengan lembaga pemerintah, lembaga adat, perusahaan dan LSM serta lembaga pendidikan dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStrategi Pengembangan Hutan Pinus Rakyat Di Kabupaten Tana Torajaid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007mpa_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract147.67 kBAdobe PDFView/Open
2007mpa.pdf
  Restricted Access
Full Text1.15 MBAdobe PDFView/Open
Cover 2007mpa.ps
  Restricted Access
Postcript7.29 MBPostscriptView/Open
Cover 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Cover 378.88 kBAdobe PDFView/Open
Bab I 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Bab I 335.5 kBAdobe PDFView/Open
Bab II 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Bab II 425.02 kBAdobe PDFView/Open
Bab III 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Bab III 324.32 kBAdobe PDFView/Open
Bab IV 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Bab IV 1.13 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka323.4 kBAdobe PDFView/Open
Penutup 2007mpa.pdf
  Restricted Access
Penutup318.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.