Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96679
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMakalew, Afra Donatha Nimia-
dc.contributor.authorMaulana, Taufik Septiyan-
dc.date.accessioned2019-02-04T03:23:19Z-
dc.date.available2019-02-04T03:23:19Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96679-
dc.description.abstractSebagai pusat aktivitas di Kabupaten Garut, Kecamatan Tarogong Kidul menjadi kecamatan dengan pengembangan permukiman yang tinggi. Data BPMPT Kabupaten Garut (2015) menunjukkan izin permohonan pengembangan permukiman mencapai luas 9 Ha pada tahun 2015 dan terus meningkat setiap tahunnya. Di sisi lain, Kecamatan Tarogong Kidul memiliki bahaya lanskap berupa potensi gerakan tanah berskala menengah-tinggi dengan potensi bencana banjir. Bencana banjir dengan kerusakan dan kerugian yang tinggi pernah terjadi pada September 2016 yang mengakibatkan 34 jiwa meninggal dunia, 19 jiwa dinyatakan hilang, dan 2.525 orang (787 KK) mengungsi. Perencanaan lanskap permukiman melalui mitigasi bencana banjir perlu dilakukan untuk meminimalisasi kerugian dan korban. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun perencanaan lanskap permukiman berbasis mitigasi bencana banjir di Kecamatan Tarogong Kidul. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari persiapan, inventarisasi, analisis, sintesis, dan perencanaan lanskap. Analisis yang dilakukan adalah analisis legalitas, analisis risiko bencana banjir, dan analisis kesesuaian lahan untuk pengembangan permukiman. Hasil analisis yang diperoleh selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan rencana lanskap. Rencana lanskap disusun berdasarkan rencana tata ruang, rencana aktivitas, rencana evakuasi, rencana fasilitas, rencana sirkulasi, dan rencana vegetasi. Daya dukung lanskap menunjukkan ruang inti yang terdiri dari ruang permukiman dan ruang evakuasi memiliki luas total 774,59 ha. Ruang permukiman dapat menampung sebanyak 154.918 jiwa yang menghuni 30.983 rumah. Ruang evakuasi bencana banjir terdiri dari tiga ruang evakuasi, yaitu ruang evakuasi makro dengan luas 15,10 ha; ruang evakuasi meso dengan luas 10,92 ha, dan ruang evakuasi mikro dengan luas 7,26 ha. Ruang pendukung memiliki luas total 894,88 ha yang terdiri dari area sawah, kebun, tegalan/ladang, dan badan air/empang. Ruang lindung yang berupa RTH memiliki luas 389,49 ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLandscape Architectureid
dc.subject.ddcSettlementsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcGarut-Jawa Baratid
dc.titlePerencanaan Lanskap Permukiman Berbasis Mitigasi Bencana Banjir di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garutid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbanjirid
dc.subject.keywordKecamatan Tarogong Kidulid
dc.subject.keywordmitigasiid
dc.subject.keywordperencanaanid
dc.subject.keywordpermukimanid
Appears in Collections:UT - Landscape Architecture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A18tsm.pdf
  Restricted Access
51.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.