Penggunaan Rancangan Augmented untuk Menduga Parameter Genetik dalam Seleksi Polong Berbiji Tiga pada Kacang Tanah

Abstract

Rancangan augmented telah digunakan pada pegujian genotipe-genotipe kacang tanah dengan polong berbiji tiga yang berasal dari seleksi individu. Penerapan seleksi individu terhadap karakter ini mengakibatkan terbatasnya jumlah benih dari polong-polong berbiji tiga yang berasal dari individu terseleksi, sehingga tidak dapat dilakukan pengulangan pada pengujian di lapangan. Rancangan augmented mengatasi masalah tersebut karena memungkinkan dilakukan pengujian genotipe tanpa ulangan. Genotipe yang diuji tanpa ulangan berjumlah 57 dengan tiga genotipe kontrol, yaitu varietas Gajah, lokal Magetan, dan galur GH 532, yang diulang empat kali. Satuan percobaan berupa baris tunggal sepanjang 3 m. Benih ditanam dengan jarak 40 x 20 cm, sedangkan pengelolaan pertanaman dilakukan dengan cara yang lazim. Panen dilakukan pada umur 15 mst. Analisis data dilakukan berdasarkan rataan semua tanaman tiap satuan percobaan. Pendugaan parameter genetik dilakukan berdasarkan komponen ragam tiap peubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter jumlah polong berbiji tiga dan persentase polong berbiji tiga berkorelasi positif dan nyata dengan empat karakter lainnya, yaitu jumlah polong total, bobot polong total, bobot polong isi dan bobot biji, kecuali korelasi antara persentase polong berbiji tiga dengan jumlah polong total yang tergolong cenderung. Nilai duga heritabilitas enam karakter yang diamati berkisar 0.61 – 0.94. Karakter jumlah polong berbiji tiga memiliki nilai duga heritabilitas tertinggi, yaitu 0.94. Koefisien keragaman genetik karakter ini juga tertinggi, yaitu 38.25. Bila dipersentasekan terhadap jumlah polong total, heritabilitas dan koefisien keragaman genetik karakter ini tertinggi ke dua, yaitu berturut-turut sebesar 0.79 dan 35.70. Koefisien keragaman genetik karakter selain jumlah polong berbiji tiga dan persentase polong berbiji tiga berkisar 13.84 – 21.90. Tingginya nilai duga heritabilitas dan koefisien keragaman genetik karakter polong berbiji tiga pada kacang tanah, baik dalam bentuk jumlah ataupun persentasenya terhadap polong total, serta korelasinya yang positif dan nyata dengan karater daya hasil, menunjukkan seleksi terhadap karakter ini dapat meningkatkan hasil.