Interpretasi Radiografi Thoraks Sistem Respirasi pada Orangutan Sumatera di Pusat Karantina Orangutan Sumatera Medan-Sumatera Utara.

Abstract

Orangutan sumatera merupakan satwa primata endemik Indonesia dan pemeriksaan radiologi untuk primata masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan interpretasi radiografi thoraks sistem respirasi orangutan sumatera (Pongo pygmaeus abelii). Penelitian ini menggunakan 33 radiogram regio thoraks orangutan yang ada di Pusat Karantina Orangutan di Medan, Sumatera Utara. Hasil radiografi regio thoraks orangutan kemudian dikelompokkan berdasarkan umur yaitu bayi umur 0–4 tahun, anak umur 4–7 tahun dan remaja umur 7–14 tahun. Pengambilan hasil radiografi dilakukan pada orangutan dalam keadaan teranestesi dengan menggunakan kilo volt peak (kVp) 62–80 dan mili ampere second (mAs) 5.2–7.3 dan sudut pandang anteroposterior. Parameter-parameter yang diamati adalah morfometri organ-organ sistem pernapasan dan interpretasi pola-pola radiografi paru-paru. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan nilai rataan luas kedua lobus paru-paru, nilai rataan lebar trakea, diafragma, os costae dan otot-otot intercostae. Hasil perhitungan luas dan lebar organ-organ sistem pernapasan berkolerasi positif dengan peningkatan umur orangutan baik jantan maupun betina. Pola-pola radiografi yang ditemukan yaitu pola interstisial dan pola peribronchial dengan persentase kejadian sebesar 90.9% dan 69.7% dari total individu. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai acuan interpretasi untuk membantu diagnosa penyakit yang berkaitan dengan gangguan sistem pernapasan pada orangutan.