Karakter Kewirausahaan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Mengembangkan Kapasitas Petani Padi di Provinsi Banten

Abstract

Peningkatan kapasitas petani padi sangat penting untuk dilakukan pada era globalisasi yang sarat dengan persaingan usaha. Pendapatan petani padi dari usahatani padi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup petani padi, menjadikan usaha sampingan menjadi suatu hal keniscayaan. Begitu banyaknya ragam jenis usaha sampingan menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi petani padi. Tantangan yang terbesar adalah dalam memasarkan dan mengembangkan pasar dari produk dan jasa yang dihasilkan oleh usaha sampingan petani padi. Keberlanjutan usahatani padi dan usaha sampingan tentulah sangat diharapkan demi peningkatan kesejahteraan petani padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji faktor-faktor internal, kebutuhan informasi, faktor eksternal yang mempengaruhi karakteristik kewirausahaan petani padi, komunikasi pemasaran terpadu, dan kapasitas petani padi di Provinsi Banten. Penelitian juga bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran terutama dalam penggunaan komunikasi pemasaran terpadu untuk pengembangan usahatani padi dan usaha sampingan petani padi di Provinsi Banten. Metode penelitian dengan menggunakan metode survei pada 400 responden yang didapatkan dari 276.712 populasi petani padi di Provinsi Banten. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret hingga bulan Desember 2017 pada empat kabupaten yakni Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang. Teknik pengumpulan data melalui wawancara berkuesioner, wawancara mendalam, dan focus group discussion. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yakni melalui uji beda, analisis regresi sederhana, analisis Structural Equition Models, Analisis SWOT, dan Analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani padi yang memiliki usaha sampingan mempunyai potensi untuk menjadi wirausaha yang berkembang dan berkelanjutan. Faktor internal petani padi yang meliputi umur dalam kategori dewasa dan pendidikan formal masih dalam kategori rendah atau lulus pendidikan setara sekolah dasar. Lama usahatani padi, jumlah tanggungan dan motivasi berada dalam kategori sedang. Baik pendapatan dan biaya usahatani padi dan usaha sampingan masih berada dalam kategori rendah. Luas usahatani padi dalam kategori sempit. Semua indikator peubah kebutuhan informasi pemasaran seperti produk, harga, tempat, promosi, proses, sarana dan pelayanan orang berada dalam kategori sedang. Begitu pula dengan faktor eksternal, dimana semua indikator yang meliputi akses modal, akses pasar, permintaan, dukungan penyuluhan dan dukungan mitra usaha berada dalam kategori sedang. Seluruh indikator karakteristik kewirausahaan yang meliputi mandiri, berani mengambil risiko, keandalan dalam pengelolaan, inovasi, dan orientasi ke depan berada dalam katagori sedang. Persepsi komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari periklanan, pameran, promosi penjualan, pemasaran interaktif, dan penjualan langsung, hanya periklanan yang berada dalam kategori sedang, lainnya berada dalam kategori tinggi. Pada peubah kapasitas petani, seluruh indikatornya berada dalam kategori sedang yang meliputi mengidentifikasi potensi, mengembangkan pemasaran, memecahkan masalah, dan menjaga keberlanjutan usaha. Karakteristik kewirausahaan dipengaruhi secara positif oleh faktor internal yakni pendidikan, pendapatan usahatani padi, biaya usahatani padi, pendapatan usaha sampingan dan motivasi. Indikator pendidikan memberikan pengaruh sangat nyata kepada semua indikator karakter kewirausahaan kecuali pada indikator inovasi. Indikator lama usaha sampingan juga berpengaruh sangat nyata terhadap karakter kewirausahaan namun berbanding terbalik. Seluruh indikator kebutuhan informasi pemasaran berpengaruh sangat nyata pada karakter kewirausahaan kecuali pada indikator promosi. Seluruh indikator eksternal mempunyai pengaruh sangat nyata terhadap karakter kewirausahaan. Hanya indikator pendidikan pada peubah faktor Internal yang berpengaruh positif terhadap komunikasi pemasaran terpadu. Indikator lama usahatani padi dan jumlah tanggunan berpengaruh negatif terhadap komunikasi pemasaran terpadu. Seluruh indikator peubah kebutuhan informasi berpengaruh terhadap komunikasi pemasaran terpadu kecuali indikator harga. Semua indikator pada peubah faktor eksternal berpengaruh terhadap komunikasi pemasaran terpadu. Karakteristik kewirausahaan petani padi mempunyai pengaruh terhadap kapasitas petani padi. Karakter kewirausahaan akan lebih terlihat dalam meningkatkan kemampuan petani dalam mengembangkan pasar dan menjaga keberlanjutan usahatani padi dan usaha sampingan. Walaupun berpengaruh kecil terhadap kapasitas petani, persepsi komunikasi pemasaran terpadu dapat meningkatkan pengidentifikasian potensi dan proses pemecahan masalah pada petani padi. Faktor internal dan faktor eksternal petani padi berpengaruh secara tidak langsung terhadap peningkatan kapasitas petani padi. Dengan demikian, peningkatan kapasitas petani padi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu meningkatkan persepsi komunikasi pemasaran terpadu pada petani padi. Strategi pengembangan komunikasi pemasaran terpadu pada petani padi, yaitu: pertama, meningkatkan komunikasi pemasaran terpadu pada produk atau jasa usaha sampingan petani padi terutama pada promosi penjualan dan pameran/peristiwa serta penjualan langsung; kedua, meningkatkan kualitas produk atau jasa pada usaha sampingan petani padi perlu ditingkatkan; ketiga, menekan biaya bahan baku atau input (produk atau jasa usaha sampingan) untuk mempertahankan harga yang bersaing; dan keempat, membedakan penawaran produk atau jasa pada usaha sampingan petani padi pada pasar yang lebih spesifik.