Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95945| Title: | Model Perencanaan Ruang Pesisir bagi Pengembangan Budidaya Rumput Laut dengan Pendekatan Spasial Dinamik |
| Authors: | Soewardi, Kadarwan Wardiatno, Yusli Dewayany Rahadiati, Ati |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Budidaya rumput laut merupakan salah satu kegiatan di daerah pesisir Indonesia yang berkembang sangat pesat, dimana Sulawesi Selatan merupakan sentra utama jenis Kappaphycus alvarezii. Budidaya rumput laut yang ekstensif apabila tidak direncanakan dengan mempertimbangkan daya dukung ruang dapat menyebabkan konflik kepentingan dengan kegiatan lain di wilayah pesisir sehingga diperlukan penelitian mengenai model perencanaan ruang budidaya rumput laut. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis karakteristik dan dinamika ekologi, sosial dan ekonomi kawasan budidaya rumput laut; (2) Menganalisis sebaran budidaya rumput laut dengan pendekatan citra multitemporal; (3) Menganalisis kesesuaian dan daya dukung ruang budidaya rumput laut; (4) Menganalisis kelayakan usaha dan nilai ekonomi lahan budidaya rumput laut; dan (5) Menyusun model perencanaan ruang budidaya rumput laut dengan pendekatan spasial dinamik. Metode penelitian menggunakan multianalisis yang mencakup: (1) Analisis statistik deskriptif dan spatial-DAPSI(W)R(M) digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dan kerangka konsep interaksi kondisi ekologi dan sosio-ekonomi budidaya rumput laut di Takalar; (2) citra multitemporal digunakan untuk menganalisis sebaran budidaya rumput laut; (3) analisis kesesuaian dan daya dukung ruang dilakukan dengan bantuan SIG untuk tiga karakteristik sistem perairan lokasi budidaya; (4) Analisis finansial dilakukan untuk melihat kelayakan usaha dan analisis regresi untuk melihat pengaruh faktor produktivitas dan jarak lokasi pemasaran terhadap nilai ekonomi lahan budidaya; dan (5) Model perencanaan ruang budidaya rumput laut dibangun dengan pendekatan gabungan antara model sistem dinamik dan model spasial dinamik. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive berdasarkan karakteristik sistem perairan lokasi budidaya rumput laut, yaitu teluk, pulau kecil dan pesisir pantai perairan terbuka. Berdasarkan karakteristik tersebut maka Kabupaten Takalar dipilih sebagai lokasi penelitian karena di Takalar terdapat ketiga karakteristik lokasi budidaya rumput laut tersebut. Hasil penelitian kerangka konsep interaksi ekologi dan sosio-ekonomi menunjukkan bahwa faktor utama perluasan aktivitas budidaya rumput laut adalah kebutuhan dasar yang meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan masih rendahnya kesejahteraan masyarakat pesisir. Bertambah luas budidaya akan menyebabkan tekanan terhadap sumberdaya alam pesisir dan menimbulkan konflik pemanfaatan apabila tidak dikelola dengan memperhatikan interaksi ekologi, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. Hasil analisis daya dukung menunjukkan unit budidaya rumput laut yang dapat ditampung pada musim barat sebesar 16 935 unit, musim peralihan ke-1 16 017 unit, musim timur 11 688 unit dan musim peralihan ke-2 sebesar 15 516 unit. Budidaya rumput laut sangat layak untuk dikembangkan berdasarkan nilai NPV lebih besar dari 0, Net B/C lebih besar dari 1, IRR > discount rate dan nilai Payback Period lebih besar dari umur ekonomis usaha. Analisis sensitivitas memperlihatkan bahwa usaha budidaya rumput laut sensitif terhadap harga jual rumput laut. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa produktivitas yang tinggi dan jarak antara lokasi budidaya dengan tempat pemasaran yang semakin dekat akan meningkatkan nilai ekonomi lahan budidaya dengan persamaan regresi: 𝑌������ = −8 766 648 + 7 077𝑋������1 − 11 569𝑋������2; dimana 𝑌������ adalah nilai land rent, 𝑋������1 variabel produktivitas, dan 𝑋������2 variabel jarak. Skenario model dinamik terdiri dari skenario kondisi eksisting saat penelitian, skenario moderat dan skenario optimis. Hasil simulasi model dinamik menunjukkan pendapatan budidaya rumput laut dapat dijadikan sebagai mata pencaharian utama, kecuali pada skenario eksisting dengan harga tetap. Pada skenario ini menunjukkan pendapatan lebih rendah dibandingkan standar hidup minimal, sehingga perlu alternatif mata pencaharian lain. Kelebihan model perencanaan ruang pesisir bagi pengembangan budidaya rumput laut dengan pendekatan spasial dinamik adalah dapat menggambarkan prediksi kebutuhan lahan, daya tampung pembudidaya dan sebaran lokasi budidaya rumput laut. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun dan mengevaluasi zonasi wilayah pesisir dan laut. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95945 |
| Appears in Collections: | DT - Fisheries |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2018ara.pdf Restricted Access | 66.62 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.