Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95931
Title: Pola Kejadian Demam Dengue, Karakteristik Habitat Larva Dan Status Resistensi Aedes aegypti terhadap Insektisida di Kota Ternate.
Other Titles: IPB (Bogor Agricultural University)
Authors: Hadi, Upik Kesumawati
Soviana, Susi
Retnani, Elok Budi
Tomia, Amalan
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penyakit demam dengue (DD) merupakan penyakit penting yang berkembang di daerah tropis. DD merupakan salah satu masalah kesehatan di Kota Ternate. Umumnya kendala yang dihadapi di lapangan karena adanya populasi Aedes aegypti yang telah resisten terhadap insektisida yang digunakan dalam program pengendalian Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor iklim dengan kejadian DD, mengukur status resistensi Ae. aegypti terhadap insektisida temefos, malation dan sipermetrin, mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap serta praktik terhadap pencegahan penyakit DD dan mengukur karakteristik habitat dan kepadatan populasi Ae. aegypti di Kota Ternate. Penelitian ini dilakukan pada 20 kelurahan di Kota Ternate. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian adalah 391 responden. Data jumlah kejadian penyakit DD setiap bulan diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Ternate selama 8 tahun. Data iklim berupa suhu, kelembaban dan curah hujan berasal dari BMKG Kota Ternate selama 8 tahuan (2007-2014). Koleksi telur Ae. aegypti dilakukan dengan pemasangan ovitrap pada 20 kelurahan untuk memperoleh isolat Ae. aegypti. Setiap kelurahan dipilih lima rumah berdasarkan kasus DD. Tiap rumah dipasang empat ovitrap, sehingga total ovitrap yang dipasang adalah 400 ovitrap. Pengukuran status resistensi dengan menggunakan metode bioassay dan Biokimia. Uji bioassay untuk larva terhadap temefos dan WHO Susceptibility tes kit untuk nyamuk dewasa terhadap malation dan sipermetrin. Uji biokimia menggunakan enzim esterase nonspesifik untuk mendeteksi resistensi Ae. aegypti terhadap insektisida golongan organofosfat. Uji Biokimia menggunakan enzim monooksigenase untuk mendeteksi resistensi Ae. aegypti terhadap insektisida golongan sintetik peritroid. Analisis prediksi faktor iklim dengan kasus DD dilakukan terhadap 3 persamaan dengan kombinasi faktor iklim yang berbeda yaitu curah hujan, suhu dan kelembaban. Masing-masing persamaan mempertimbangkan lag time 1 dan 2. Analisis karakteristik habitat dengan menghitung House Index (HI). Container Index (CI) dan Breteau Index (BI) serta Maya Indek (MI). Analisis hubungan antara pengetahuan., sikap dan perilaku terhadap tindakan pengendalian kejadian DD menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan α=0.05% dengan program SPSS versi 16. Penentuan nilai absorbance value (AV) aktivitas enzim esterase nonspesifik adalah jika nilai AV<0.700 : berarti sangat rentan; nilai AV = 0.700-0.900 resisten sedang, dan nilai AV> 0.900 resisten tinggi. Penentuan nilai absorbance value (AV) aktivitas enzim monookasigenase adalah ; jika nilai AV<0.165 tergolong rentan dan nilai AV>0.165 adalah resisten. Hasil analisis hubungan kejadian DD dengan faktor iklim menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kejadian DD dengan curah hujan (r=0.009; p=0.993) dan kelembaban (r=0.064; p=0.543), namun terdapat hubungan yang signifikan antara suhu dan kejadian DD dengan (r=0.267; p=0.008). Hasil prediksi kejadian DD di Kota Ternate pada bulan Februari dipengaruhi oleh kejiadian DD pada lag time 1. Bulan Maret dipengaruhi oleh curah hujan dan kelembaban serta kejadian DD pada lag time 1. Bulan Juni dipengaruhi oleh curah hujan dan kejadian DD pada lag time 1 dan 2. Kejadian DD pada bulan Juli dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban serta kejadian DD pada lag time 1 dan 2. Kejadian DD bulan Februari, Maret, April, Mei, Oktober dan November selama kurun waktu 8 tahun dipengaruhi oleh kejadian DD pada lag time 1. Bulan Januari, Agustus, September dan Desember tidak ada pengaruh antara kejadian DD dan faktor iklim selama periode waktu 8 tahun (2007-2014). Kejadian DD tergantung pada keberadaan vektornya di lapangan yang dipengaruhi oleh keberadaan habitatnya. Hasil penelitian jumlah kontainer yang ditemukan pada 20 kelurahan adalah 3976 kontainer yang positif larva dari 9159 kontainer yang diperiksa. Kontainer yang berkontribusi terhadap kepadatan larva adalah kontainer yang berada dalam rumah sebesar 2.53 kali dan tidak menggunakan penutup sebesar 2.91 kali. Tingkat kepadatan larva berdasarkan CI sebesar 43.95%, HI=84.99% dan BI=228.91% dengan DF=8-9 yang berada pada kategori tinggi. Indikator risiko tempat yang menjadi perkembangbiakan larva (BRI) dan risiko kebersihan lingkungan (HRI) di Kota Ternate berada pada kategori berisiko sedang yaitu 77.99% dan 83.21%. Indikator Maya index menunjukkan bahwa Kota Ternate berada pada kategori berisiko sedang sebesar 78.64% sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Ae. aegypti Faktor penyebab kurang berhasilnya program pengendalian vektor DD adalah telah terjadinya resisten. Status resistensi larva Ae. aegypti terhadap temefos dan Ae. aegypti dewasa terhadap malation dan sipermetrin secara bioassay menunjukkan bahwa nilai RR95 pada empat kecamatan telah resisten dengan nilai RR95>10. Hasil uji biokimia dengan aktivitas enzim nonspesific esterase terjadi peningkatan hanya sebesar 0-25%, sementara uji biokimia dengan enzim monooksigenase terjadi peningkatan sebesar 80-91.7%. Partisipasi masyarakat Kota Ternate terhadap pencegahan kejadian DD masih berada pada kategori rendah. Hasil pengukuran variabel pengetahuan, sikap praktik responden terhadap umur, pendidikan dan pekerjaan menunjukkan bahwa faktor umur dan pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pencegahan DD. Praktik responden terhadap pencegahan DD di Kota Ternate 0.376 kali lebih besar dibandingkan dengan pengetahuan dan sikap responden. Program pengendalian kejadian DD dapat berhasil jika dilakukan beberapa hal seperti mewaspadai pergantian musim penghujan ke musim kemarau karena akan menciptakan suhu optimum bagi perkembangan vektor DD, menghindari menampung air lebih dari satu minggu, diperlukan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk, pembatasan penggunaan insektisida kimia dan evaluasi penggunaannya dalam kurun waktu dua tahun sekali.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95931
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ato.pdf
  Restricted Access
36.58 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.