Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95900
Title: Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Aksesi Kelor (Moringa oleifera Lam.) dengan Tinggi Pangkasan Berbeda.
Authors: Kartika, Juang Gema
Hindayu, Marchia Putri
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agriculture University (IPB)
Abstract: Kelor merupakan tumbuhan yang memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Kelor sebagai sayur di Indonesia masih belum banyak dibudidayakan, dijual, serta dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mempelajari dan memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan produksi beberapa aksesi kelor dengan tinggi pangkasan berbeda. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB dengan ketinggian sekitar 250 m dpl pada bulan Maret - Agustus 2017. Terdapat 2 percobaan dalam penelitian ini. Percobaan pertama adalah pertumbuhan beberapa aksesi kelor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 perlakuan, yaitu aksesi dengan 6 aksesi dan 6 ulangan. Percobaan kedua adalah pengaruh tinggi pangkasan terhadap produksi 5 aksesi kelor menggunakan RAL 2 faktor dengan 6 ulangan. Tinggi tanaman yang disisakan yaitu 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, 100 cm dan 120 cm. Aksesi yang digunakan yaitu aksesi Bogor, Kediri, Lhokseumawe, Pasuruan, Probolinggo dan Cirebon. Percobaan pertama menunjukkan aksesi Bogor memiliki pertumbuhan terbaik pada tinggi tanaman, sudut daun, dan lebar kanopi. Aksesi Lhokseumawe memiliki jumlah cabang terbanyak, sedangkan panjang cabang terpanjang dimiliki oleh aksesi Pasuruan. Aksesi Pasuruan juga memiliki jumlah daun terbanyak. Jarak antar buku tersempit dimiliki aksesi Cirebon. Percobaan kedua menunjukkan tinggi pangkasan 120 cm memberikan hasil terbaik pada jumlah daun, lebar kanopi, jumlah tunas, panjang cabang, bobot cabang yang dipanen, bobot brangkasan panen, bobot basah daun, bobot basah daun layak konsumsi, dan bobot basah daun tidak layak konsumsi. Aksesi Bogor dengan tinggi pangkasan 120 cm memiliki kanopi dan sudut daun terlebar, serta bobot basah cabang, bobot basah brangkasan, bobot basah daun layak konsumsi, bobot basah daun tidak layak konsumsi, dan bobot basah daun terberat. Penanaman kelor di Bogor atau dataran rendah basah sebaiknya menggunakan aksesi Bogor dengan tinggi pangkasan produksi 120 cm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95900
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A18mph.pdf
  Restricted Access
1.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.