Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95874
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin-
dc.contributor.advisorMayasari, Ni Luh Putu Ika-
dc.contributor.authorKurnia, Ryan Septa-
dc.date.accessioned2019-01-17T05:48:14Z-
dc.date.available2019-01-17T05:48:14Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95874-
dc.description.abstractResistensi antibiotika kini telah menjadi masalah serius di dunia kesehatan. Penggunaan antibiotika pada ternak menjadi salah satu faktor yang berperan pada penyebaran bakteri resisten di lingkungan. Colibacillosis merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang unggas pada semua umur. Penyakit tersebut menyebabkan kerugian ekonomi akibat penurunan produksi perunggasan. Penggunaan antibiotika pada pakan sering dilakukan untuk menekan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit tersebut, namun hal itu berdampak pada munculnya kejadian dan penyebaran bakteri resisten. Kejadian resistensi antibiotika dipengaruhi oleh keberadaan gen penyandi resistensi yang dapat dipindahkan dan menyebar antar bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji resistensi dan mendeteksi gen penyandi resistensi bakteri E. coli yang berasal dari kasus colibacillosis di daerah Sukabumi terhadap beberapa antibiotika. Sebanyak 25 isolat arsip E. coli yang digunakan pada penelitian ini diuji menggunakan metode disk diffusion dan minimum inhibitory concentrations (MICs). Isolat E. coli yang dikategorikan resisten dan intermediate terhadap antibiotika tersebut selanjutnya dideteksi gen penyandi resistensinya menggunakan polymerase chain reaction. Hasil penelitian menunjukkan seluruh isolat E. coli yang berasal dari kasus colibacillosis di daerah Sukabumi resisten terhadap ampisilin, diikuti dengan resisten terhadap oksitetrasiklin (76%), tetrasiklin (64%), siprofloksasin (52%), enrofloksasin dan norfloksasin (masing-masing 36%), dan fosfomisin (8%), namun tidak ditemukan satu pun isolat yang resisten terhadap kolistin sulfat. Adapun gen penyandi resistensi pada isolat E. coli yang berhasil dideteksi, diantaranya ampC (100%), tet(A) (63.2%), tet(B) (31.5%), qnr(A) (69%), qnr(B) (7.6%), dan qnr(S) (30%). Hasil uji sensitifitas dan deteksi gen resistensi menunjukkan hampir keseluruhan isolat resisten terhadap beberapa antibiotika.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMedical Microbiologyid
dc.subject.ddcAntibioticsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleDeteksi Molekuler Gen Penyandi Resistensi Antibiotika pada Escherichia coli Penyebab Colibacillosis Unggas di Daerah Sukabumiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantibiotikaid
dc.subject.keywordcolibacillosisid
dc.subject.keywordE. coliid
dc.subject.keywordgenid
dc.subject.keywordresistensiid
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018rsk.pdf
  Restricted Access
15.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.