Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95865
Title: Analisis Ekonomi Dan Keberlanjutan Kebun Kopi Rakyat di Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat
Authors: Suharno
Ekayani, Meti
Kesumariani, Pipin
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan utama. Dalam kurun waktu 2012- 2016 Sumatera Selatan merupakan provinsi sentra kopi dengan kontribusi tertingi sebesar 28.40 persen. Selain sebagai produsen kopi, provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi batubara sebanyak 85 persen dari total cadangan nasional (22.4 milyar ton). Kemajuan sektor industri batubara menyebabkan konversi lahan kopi menjadi areal perrtambangan batubara. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganlisis faktor-faktor yang menentukan keputusan petani kopi menjual lahan kebun kopi kepada pengusaha penambang batubara (2) Menganalisis dan membandingkan kelayakan finansial dan ekonomi pemanfaatan lahan pemanfaatan lahan kebun kopi rakyat sebelum dikonversi dan setelah dikonversi (3) Menganalisis status keberlanjutan usahatani kopi rakyat di dekat lokasi pertambangan batubara di Kecamatan Merapi Barat (4) Merumuskan rekomendasi alternatif kebijakan penggunaan lahan berkelanjutan serta perlindungan kebun kopi rakyat di Kecamatan Merapi Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Telang dan Desa Ulak Pandan, Kecamatan Merapi Barat pada bulan Februari- Maret 2018. Analisis yang digunakan meliputi: analisis regresi logistik, analisis kelayakan usahatani serta metode Rapid Appraisal Kebun Kopi Rakyat (RAP-COFFEE) yang menggunakan pendekatan multidimensional scaling (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan, pendapatan total RT petani, jumlah tanggungan keluarga dan umur tanaman kopi berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani menjual lahannya kepada perusahaan batubara. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa skenario kebun kopi yang belum dikonversi layak secara finansial. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa skenario kebun kopi yang telah dikonversi menjadi tidak layak yang menunjukkan hilangnya manfaat kebun kopi sebagai penyedia jasa lingkungan dan sebagai sumber mata pencaharian petani. Kemudian, hasil analisis MDS menunjukkan nilai indeks keberlanjutan kebun kopi rakyat adalah sebesar 53.17 persen dengan kategori cukup berkelanjutan. Proses konversi lahan pertanian merupakan fenomena alamiah yang tidak mungkin dicegah selama ekonomi dan atau penduduk masih terus berkembang, namun dapat dikendalikan dengan pengaturan tata ruang dan perbaikan indikator penting pada keberlanjutan kebun kopi. Alternatif kebijakan untuk keberlanjutan kebun kopi rakyat adalah pemberian dana CSR sebagai bentuk kompnesasi biaya keugian petani dan pemberian subsidi hirarki kepada petani. Guna mengurangi laju konversi, dilakukan pembatasan pemberian izin batubara serta mendorong diterbitkannya Perda terkait perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95865
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018pke.pdf
  Restricted Access
31.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.