Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95840
Title: Model Persamaan Struktural Standar Nasional Pendidikan SMK dengan Menggunakan Partial Least Square Path Modeling
Authors: Susetyo, Budi
Sartono, Bagus
Hijrah, Muh.
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Model yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari teori pendidikan dan penelitian sebelumnya, serta hasil analisis deskriptif yang dilakukan oleh peneliti. Model pengukuran pada data akreditasi seluruhnya bersifat formatif sehingga penggunaan CB-SEM tidak dapat mengakomodir hal tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Partial Least Square Path Modeling (PLS-PM) sebagai metode analisis. PLS-PM adalah model persamaan struktural berbasis komponen. PLS-PM merupakan analisis nonparametrik yang tidak mensyaratkan pemenuhan asumsi-asumsi awal. Penelitian ini menggunakan PLS-PM terhadap data standar nasional pendidikan SMK yang terdapat pada Provinsi Banten pada tahun 2017 untuk mendapatkan model pengukuran dan struktural yang baik. Terdapat 133 butir pertanyaan pada perangkat akreditasi SMK. Peubah indikator tersebut membangun 8 standar nasional pendidikan yang kemudian disebut peubah laten. Kedelapan standar tersebut adalah Standar Isi (SI), Standar Proses (SPR), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Pendidik dan Tenaga Kependikan, Standar Sarana dan Prasarana, (SSP), Standar Pengelolaan Pendidikan (SPL), Standar Pembiayaan Pendidikan (SB), dan Standar Penilaian PEndidikan (SPN). Pada penelitian ini digunakan dua model sebagai dasar pembentukan model modifikasi yang lebih baik lagi. Kedua model awal tersebut dirujuk dari penelitian Ferezagia (2015) dan teori yang dikemukakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017. Berdasarkan hasil evaluasi model pengukuran pada model modifikasi ditemukan bahwa pada terdapat 2 peubah indikator yang tidak signifikan baik pada outer weight maupun pada nilai loadingnya yaitu butir 13 (SPR_4) dan butir 46 (SPT_9). Namun, kedua peubah indikator tersebut tidak perlu dieliminasi dari model karena nilai VIF dari semua peubah indikatornya masih menyatakan bahwa tidak ada masalah multikolinieritas yang terjadi. Berdasarkan model struktural yang terbentuk, terdapat 5 jalur yang tidak signifikan pengaruhnya. Jalur yang tidak signifikan tersebut adalah jalur dari peubah SB menuju SPN dan SPR, dari peubah SPL menuju SPR dan SSP, dan dari peubah SPT menuju SPN. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh peubah SB terhadap peubah SPN dan SPR sangat kecil dan tidak signifikan namun bukan berarti bahwa tidak ada pengaruh antar peubah tersebut. Begitu pula pengaruh dari peubah SPL menuju SPT dan SSP serta pengaruh dari peubah SPT menuju SPN oleh karena itu hubungan kausalitas tersebut tidak dihilangkan dari model. Berdasarkan nilai pengaruh total tersebut dapat dikatakan bahwa standar pembiayaan memegang pengaruh besar terhadap nilai peubah laten lainnya. Jika nilai standar pembiayaan meningkat sebesar 100 persen, maka peubah laten lain juga akan meningkat 70 sampai dengan 80 persen dari nilai awalnya. Dalam usaha peningkatan nilai standar isi, standar pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 0.796, standar lain yang perlu diperhatikan selain standar pembiayaan adalah standar pengelolaan dan standar pendidik dan tenaga kependidikan yang berkontribusi sebesar 0.283 dan 0.337 terhadap standar isi. Standar yang berpengaruh besar terhadap standar pengelolaan hanya standar pembiayaan dengan angka sebesar 0.831. Pada standar penilaian pendidikan, standar pembiayaan masih memiliki pengaruh terbesar yaitu sebesar 0.783, standar pengelolaan sebesar 0.447, standar proses sebesar 0.410, dan standar pendidik dan tenaga kependidikan sebesar 0.458. Peubah yang berpengaruh besar terhadap standar proses adalah standar pembiayaan dan standar pendidik dan tenaga kependidikan dengan pengaruh sebesar 0.754 dan 0.602. Pada peubah SPT yang paling berpengaruh bukan SB tetapi SPL. SPL memiliki pengaruh sebesar 0.840 dan peubah SB sebesar 0.698. Pada peubah SSP, peubah dengan nilai pengaruh terbesar adalah SB sebesar 0.780 diikuti dengan pengaruh dari SPL sebesar 0.565 dan pengaruh dari peubah SPT 0.433. Pada peubah SKL, semua peubah lain memiliki pengaruh terhadapnya. Secara berurutan, pengaruh peubah lain terhadap peubah SKL adalah peubah SB sebesar 0697, peubah SPR sebesar 0.695, peubah SPT sebesar 0.495, peubah SPL sebesar 0.396, peubah SPN sebesar 0.395, peubah SI sebesar 0.292, dan peubah SSP sebesar 0.100 Pada evaluasi model secara keseluruhan, seluruh, nilai R-square model struktural modifikasi kecuali SPL dan SPT sudah lebih dari 0.75 yang menandakan bahwa model tersebut sudah sangat baik. Nilai R-square tertinggi ada pada model dengan peubah SPR sebagai peubah dependen yaitu sebesar 0.857, dengan kata lain, 85.7 persen keragaman SPR dapat dijelaskan oleh SI, SPL, SSP, dan SPT, sisanya dijelaskan oleh peubah lain yang tidak terdapat di dalam model. Pada penelitian ini, terdapat banyak peubah laten endogen sehingga seluruh nilai Q-square berada di atas 0.9, sehingga dengan nilai ini dapat dikatakan bahwa seluruh model memiliki kemampuan prediksi yang sangat baik dan Model 3 adalah model dengan nilai Q-square yang paling kecil diantara model lainnya yang menandakan bahwa Model 3 adalah model yang paling baik berdasarkan Q-square. Dari nilai SRMR terlihat pula bahwa Model 3 merupakan model dengan nilai yang paling kecil. Hal ini menunjukkan bahwa Model 3 adalah model terbaik dari nilai SRMR. Oleh karena itu, model terbaik dalam penelitian ini adalah Model 3 ditinjau dari nilai R-square, nilai Q-square, dan nilai SRMR.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95840
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018mhi.pdf
  Restricted Access
15.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.