Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95492
Title: Perbandingan Kinerja Produksi Bioetanol Menggunakan Bagas Sorgum Manis (Sorghum bicholor L) Dengan Sakarifikasi Fermentasi Simultan dan Terpisah.
Authors: Haditjaroko, Liesbetini
Rahayuningsih, Mulyorini
Munandar, Andri Imam
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agriculture University (IPB)
Abstract: Peningkatan kebutuhan dan konsumsi energi menyebabkan ketersediaan bahan bakar fosil mulai terbatas. Bagas sorgum manis (Sorghum bicholor L) memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan baku untuk produksi bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari bagas sorgum manis. Tahapan penelitian meliputi delignifikasi bagas sorgum manis dengan praperlakuan alkali hidrotermal dan H2O2, dilanjutkan dengan Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan (SFS), dibandingkan dengan metode Sakarifikasi dan Fermentasi Terpisah (SFT). Konsorsium mikroba yang digunakan adalah kapang Aspergillus niger dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Parameter yang dianalisis meliputi total gula, gula pereduksi, kadar etanol, jumlah sel, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan nilai konsentrasi etanol tertinggi pada metode SFS yaitu sebesar 4.08 g/L dan laju produksi bioetanol yaitu sebesar 0.06 g/L/jam. Nilai laju pertumbuhan spesifik maksimal untuk jumlah sel (μN maks) dengan metode SFS yaitu sebesar 0.08 jam-1 untuk kapang Aspergillus niger dan 0.14 jam-1 untuk khamir Saccharomyces cerevisiae. Nilai rendemen produk yaitu sebesar 0.23±0.01 g bioetanol/g selulosa. Nilai konsentrasi etanol tertinggi pada metode SFT lebih rendah dibandingkan SFS yaitu sebesar 3.69 g/L dan laju produksi bioetanol yaitu sebesar 0.03 g/L/jam. Nilai laju pertumbuhan spesifik untuk jumlah sel (μN maks) dengan metode SFS yaitu sebesar 0.10 jam-1 untuk kapang Aspergillus niger dan 0.15 jam-1 untuk khamir Saccharomyces cerevisiae. Nilai rendemen produk yaitu sebesar 0.21±0.01 g bioetanol/g selulosa. Penerapan metode SFS mampu meningkatan produksi bioetanol dan memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan metode SFT.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95492
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
F18aim.pdf
  Restricted Access
11.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.