Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95452
Title: Desain Strategi Pengembangan Agroindustri Sagu Berbasis Rantai Nilai di Kabupaten Kepulauan Meranti
Authors: Hardjomidjojo, Hartrisari
Iskandar, Ade
Muhandri, Tjahja
Pratama, Gusti Randy
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Agroindustri sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti menduduki posisi penting dalam penggerak ekonomi daerah. Sekitar 80.000–90.000 ton pati sagu diproduksi setiap tahun oleh kilang sagu yang umumnya berlokasi di area pedesaan. Saat ini produk utama yang dihasilkan oleh agroindustri sagu masih berupa produk setengah jadi yaitu sagu basah dan sagu kering. Hampir seluruh produksi sagu kering dipasarkan ke Cirebon, Jawa Barat sedangkan sagu basah diekspor ke Malaysia. Lemahnya informasi pasar terkait harga, kualitas, kuantitas dan jenis produk yang diinginkan pasar menyebabkan agroindustri sagu cenderung mengandalkan informasi dari pedagang perantara. Sagu memiliki nilai yang signifikan untuk dimanfaatkan menjadi berbagai produk komersial seperti pati modifikasi, glukosa, pengental makanan, mie dan biskuit. Potensi produk turunan sagu yang memiliki nilai komersial yang tinggi untuk diaplikasikan pada produk pangan maupun non pangan menjadi landasan diperlukan upaya strategi pengembangan agroindustri sagu di Kepulauan Meranti. Tujuan penelitian ini yang pertama, memetakan rantai nilai agroindustri sagu di Kepulauan Meranti untuk mengetahui aktivitas utama, aktor yang terlibat, hubungan antar aktor, jenis produk yang sudah dihasilkan, volume produksi dan tahapan proses dalam menghasilkan produk tersebut. Kedua, mengidentifikasi distribusi nilai terkait perolehan margin, keuntungan dan nilai tambah yang diperoleh tiap aktor serta dapat diketahui produk yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Ketiga, menentukan strategi pengembangan agroindustri sagu di Kepulauan Meranti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan meliputi key informant interviews, focus group discussion, observasi, kuesioner dan pengumpulan dokumen terkait. Analisis data terdiri dari analisis rantai nilai, analisis margin pemasaran, analisis nilai tambah, analisis IFE (Internal Factor Evaluation), analisis EFE (Eksternal Factor Evaluation), analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas utama pada rantai nilai agroindustri sagu di Kepulauan Meranti dimulai dari pembibitan, budidaya, pemanenan, pengolahan hulu, pengolahan hilir dan distribusi. Aktor yang terlibat terdiri dari pemasok bibit, petani sagu, pedagang tual, kilang sagu kering, kilang sagu basah, perkebunan dan kilang sagu swasta (PT. NSP), industri sohun, industri mie sagu, Koperasi Harmonis, distributor individu dan PT. Saweri Gading. Total produksi pati sagu per tahun dalam bobot kering mencapai 76.248 ton. Sebanyak 97 persen produksi dikirim ke luar daerah dalam bentuk sagu kering maupun sagu basah dan hanya 3 persen sisanya yang diolah menjadi produk turunan seperti sohun, tepung hunkwe dan mie sagu. Hasil analisis margin pemasaran pada rantai nilai sagu basah menunjukkan bahwa aktor PT. Saweri Gading memperoleh margin pemasaran lebih tinggi dari aktor kilang sagu, dengan besaran margin Rp 2.000 per kg. Aktor kilang sagu basah hanya memperoleh margin Rp 1.400 per kg. Pada rantai nilai sagu kering ekspor ke Jepang, kilang sagu PT NSP memperoleh margin pemasaran terbesar. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa produk sohun memperoleh nilai tambah tertinggi dibandingkan jenis produk agroindustri sagu lainnya. Perolehan nilai tambah sohun sebesar Rp 3.450 per kg. Berdasarkan hasil tersebut, produk sohun dipilih sebagai produk agroindustri sagu potensial untuk dikembangkan di Kepulauan Meranti. Penelitian ini menghasilkan lima alternatif strategi pada pengembangan produk sohun di Kepulauan Meranti yaitu pengembangan pasar ekspor, memenuhi standar mutu, membangun industri sohun skala besar, integrasi vertikal dan diversifikasi produk. Pengembangan pasar ekspor merupakan prioritas strategi utama yang dihasilkan dari penelitian ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95452
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018grp.pdf
  Restricted Access
17.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.