Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95316
Title: Sistem Dinamik Penyebaran Penyakit HIV pada Dua Kelompok Risiko Tinggi.
Authors: Sianturi, Paian
Nugrahani, Endar H
Setiawaty, Rafiqah
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini menyebabkan penderitanya menjadi sangat mudah terkena berbagai penyakit infeksi. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah penularan HIV, tetapi kampanye perubahan perilaku berisiko dapat dipertimbangkan sebagai salah satu tindakan pencegahan penularan. Sementara terapi Antiretroviral (ARV) juga diketahui dapat menekan pertumbuhan virus, menambah kualitas hidup penderita juga mengurangi resiko penularan. Salah satu kelompok berisiko dalam penularan HIV adalah kelompok pengguna NAPZA suntik yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Studi menunjukkan bahwa salah satu penyebab meningkatnya epidemi HIV di kalangan heteroseksual adalah peningkatan jumlah pengguna NAPZA suntik yang disertai dengan proporsi tinggi membeli jasa pekerja seks komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan penularan HIV pada dua kelompok risiko tinggi yaitu Pengguna NAPZA suntik dan pekerja seks komersial. Studi sebelumnya memperkenalkan sebuah model dengan interaksi dari kelompokkelompok risiko tinggi yaitu pekerja seks komersial, pengguna napza suntik, juga penjaja pekerja seks komersial. Sementara studi lain memperkenalkan model penyebaran HIV dengan melibatkan intervensi terapi dan pencegahan. Konstruksi model pada penelitian ini dilakukan berdasarkan kedua model tersebut yaitu dengan membagi kelompok rentan dan terinfeksi menjadi dua kelompok berbeda, serta melibatkan intervensi terapi untuk kelompok terinfeksi dan pencegahan untuk kelompok rentan. Dari model tersebut ditentukan titik tetap dan bilangan reproduksi dasar dan dilakukan analisis kestabilan. Juga dilakukan simulasi numerik untuk melihat dinamika populasi dan analisis sensitivitas untuk melihat pengaruh masing-masing parameter terhadap nilai ℛ0. Dari analisis yang dilakukan terhadap model diperoleh dua titik tetap, yaitu titik tetap tanpa penyakit dan titik tetap endemik. jika ℛ0 < 1 titik tetap tanpa penyakit bersifat stabil lokal asimtot. Sedangkan jika ℛ0 > 1 titik tetap endemik bersifat stabil lokal asimtot. Hasil simulasi numerik menunjukkan hasil yang sama dengan hasil analitik. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa parameter yang berpengaruh besar pada nilai ℛ0 adalah Λ1, 𝛽������3, 𝜑������1, dan 𝜙������1. Hasil simulasi menunjukkan semakin besar laju infeksi antar pengguna NAPZA suntik (𝛽������3) dapat meningkatkan jumlah individu terinfeksi, sedangkan peningkatan nilai laju perubahan perilaku individu rentan (𝜑������1) dan laju terapi untuk individu terinfeksi (𝜙������1) pada pengguna NAPZA suntik dapat menurunkan jumlah infeksi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95316
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018rse.pdf
  Restricted Access
13.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.