Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95119| Title: | Daya Gabung Genotipe Jagung di Dua Lingkungan dan Prediksi Kandungan Minyaknya |
| Authors: | Suwarno, Willy Bayuardi Azrai, Muhammad Karomah, Nailatul |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Pemanfaatan lahan kering untuk perluasan areal pertanaman dan varietas hibrida merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung. Kunci penting dalam pemuliaan jagung hibrida adalah pemilihan materi genetik yang tepat sebagai tetua untuk memanfaatkan fenomena heterosis jagung. Maka dari itu, analisis daya gabung dan pembentukan kelompok heterotik sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam perakitan hibrida jangka panjang. Selain itu, program pemuliaan jagung mulai fokus mengembangkan varietas jagung dengan kandungan minyak yang tinggi akibat tingginya permintaan industri terhadap minyak jagung. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya gabung dan kelompok heterotik galur-galur jagung generasi S4 di lingkungan optimal dan suboptimal serta memperoleh genotipe jagung dengan daya hasil dan kandungan minyak yang tinggi pada kondisi optimal. Sebanyak 27 galur disilangkan dengan minimal 2 dari 3 tester menghasilkan 51 genotipe hibrida jagung dan dievaluasi di 2 lingkungan menggunakan rancangan percobaan alpha lattice dengan dua ulangan dan tujuh blok dalam ulangan. Evaluasi hibrida untuk lingkungan optimal dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2016 di Kebun Percobaan Cikabayan dan Leuwikopo IPB, Bogor dan untuk lingkungan suboptimal dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2016 di Kebun Percobaan Bajeng, Gowa. Galur-galur dengan nilai duga daya gabung umum komponen hasil yang baik di gabungan 2 lingkungan adalah galur P83-3 untuk karakter rendemen hasil, galur P9-4 untuk karakter panjang tongkol, bobot tongkol, dan hasil pipilan kering, galur P80-2 untuk karakter jumlah biji per baris, jumlah baris biji, diameter tongkol serta galur P90-1 untuk karakter bobot 1000 biji. Nilai duga daya gabung umum tester yang baik untuk komponen hasil di gabungan 2 lingkungan adalah Nei9008 untuk karakter jumlah baris biji dan hasil pipilan kering, Mr14 untuk karakter panjang tongkol, jumlah biji per baris, diameter tongkol, dan bobot 1000 biji serta Mr4 untuk karakter bobot tongkol dan rendemen hasil. Kombinasi persilangan yang memiliki nilai duga daya gabung khusus komponen hasil tinggi di gabungan 2 lingkungan adalah P90-1 x Mr14 untuk karakter diameter tongkol, P83-3 x Nei9008 untuk karakter panjang tongkol, jumlah biji per baris, bobot tongkol, dan bobot 1000 biji, P44-1 x Nei9008 untuk karakter hasil pipilan kering, dan P44-1 x Mr4 untuk karakter rendemen hasil. Pembentukan kelompok heterotik menggunakan data dari 30 genotipe hibrida jagung hasil persilangan 15 galur dan 2 tester (Mr14 dan Nei9008). Usulan 2 kelompok heterotik pada penelitian ini berdasarkan nilai duga daya gabung khusus karakter hasil pipilan kering (DGK_HPK) hibrida dari analisis daya gabung 2 lingkungan. Sebanyak 7 galur (P19-2, P34-1, P42-4, P44-1, P80-2, P83-1, dan P52-2) diklasifikasikan ke dalam kelompok heterotik A dan 8 galur (B3-5, B5-1, P15-1, P90-1, P9-4, P2-3, P83-3, dan P14-5) berada di kelompok heterotik B. Galur-galur yang termasuk di kelompok heterotik A berada dalam kelompok yang sama dengan tester Mr14, sedangkan galur-galur di kelompok heterotik B berada dalam kelompok yang sama dengan tester Nei9008. Analisis kandungan minyak aktual pada penelitian ini menggunakan 30 genotipe yang dipilih berdasarkan rasio bobot embrio dan endosperm biji jagung. Kandungan minyak 30 genotipe jagung di lingkungan optimal berkisar antara 3.77 – 5.46 %. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol berkorelasi negatif dengan kandungan minyak, sedangkan bobot embrio, bobot biji utuh, bobot endosperma, dan rasio luas embrio : endosperma berkorelasi positif dengan kandungan minyak. Selanjutnya, kandungan minyak 51 genotipe jagung diduga dengan model yang diperoleh dari analisis regresi stepwise yang tersusun dari karakter rasio luas embrio dan endosperma, bobot endosperma, tinggi letak tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji, jumlah biji per baris, diameter tongkol, dan penutupan kelobot. Sepuluh genotipe jagung terbaik hasil seleksi simultan berdasarkan karakter kandungan minyak dan hasil pipilan kering adalah T44, H51, NK33, H50, Bisi222, H45, Bima20, NK6326, H42, dan T56. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95119 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2018rka.pdf Restricted Access | 880.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.