Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95116
Title: Potensi Cendawan Endofit Asal Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) sebagai Pengendali Cendawan Patogen
Authors: Sukarno, Nampiah
Batubara
Sari, Mulya
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Cendawan endofit ialah cendawan yang hidup secara mutualistik atau netral di dalam jaringan tanaman dan menghasilkan beragam senyawa metabolit yang dapat digunakan dalam pengembangan kesehatan, pertanian, perkebunan dan lingkungan. Cendawan endofit asal jahe merah (Zingiber officinale) dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan cendawan patogen F. oxysporum, namun kemampuannya dalam mengendalikan cendawan patogen tumbuhan lainnya dan patogen manusia belum dilaporkan. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari mekanisme cendawan endofit asal jahe merah dalam mengendalikan Fusarium solani, Ganoderma boninense, Phytophthora capsici Cb6, Phytophthora capsici K2 dan Candida albicans melalui uji antagonistik dan ekstrak cendawan secara in vitro, menentukan pelarut untuk mengekstraksi senyawa teraktif dan golongan senyawa kimianya, serta mengetahui potensi cendawan endofit dan ekstraknya untuk mengendalikan P. capsici Cb6 dan P. capsici K2 pada tanaman cabai secara in vivo. Sebanyak 10 isolat dari 6 spesies cendawan endofit asal jahe merah diuji kemampuan antagonistiknya terhadap cendawan F. solani, G. boninense, P. capsici Cb6, P. capsici K2 dan C. albicans. Cendawan endofit yang potensial diekstraksi filtrat dan miselianya dengan cara maserasi. Filtrat kultur diekstraksi menggunakan etil asetat dan n-heksana, sedangkan miselia cendawan menggunakan etil asetat, n-heksana dan etanol. Pada uji antagonistik, seluruh isolat cendawan endofit menghasilkan aktivitas anticendawan terhadap F. solani sebesar 46.00-68.00%, G. boninense sebesar 28.28-57.96%, patogen P. capsici Cb6 sebesar 55.19-75.93%, dan terhadap P. capsici K2 sebesar 58.40-88.00%. Cendawan endofit Talaromyces assiutensis JMa7, T. assiutensis JMbt3 dan Curvularia affinis JMbt9 memiliki hambatan terhadap kedua isolat P. capsici terbaik dengan nilai persentase hambatan lebih dari 70% yang disertai dengan perubahan morfologi hifa yang membentuk lilitan, bercabang dan menggelembung. Kemampuan antagonistik cendawan endofit terhadap C. albicans lebih rendah dari antagonistik terhadap kedua isolat P. capsici. Hanya 3 isolat cendawan endofit yang dapat menghambat C. albicans dengan diameter zona hambat 3.96-11.33 mm. Ketiga cendawan endofit tersebut juga merupakan isolat terbaik terhadap C. albicans sehingga dipilih untuk uji lanjutan yaitu uji aktivitas ekstrak dari filtrat kultur dan miselia cendawan endofit. Ekstrak etil asetat filtrat kultur dari masing-masing 3 isolat cendawan endofit terbaik mempunyai aktivitas penghambatan terhadap P. capsici Cb6 yaitu antara 20.09-33.49%, P. capsici K2 dengan nilai 13.61-23.56% dan C. albicans dengan nilai zona hambat antara 2.00-3.83 mm. Ekstrak filtrat kultur dengan pelarut n-heksana hanya ekstrak cendawan endofit T. assiutensis JMbt3 yang menghambat ketiga cendawan patogen uji. Penghambatan tersebut ialah 26.34% terhadap P. capsici Cb6, 20.94% terhadap P. capsici K2 dan 2 mm nilai diamater zona hambat terhadap C. albicans. Selain terbentuk hambatan juga terjadi perubahan hifa cendawan patogen akibat perlakuan ekstrak etil asetat filtrat kultur T. assiutensis JMbt3 yaitu hifa bercabang dan menggelembung. Ekstrak miselia tidak mempunyai nilai hambat terhadap ketiga isolat uji. Ekstrak etil asetat dari filtrat kultur T. assiutensis JMbt3 dipilih untuk analisis fitokimianya. Hasil analisis fitokimia ekstrak etil asetat filtrat kultur T. assiutensis JMbt3 dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan golongan senyawa bioaktif ialah terpenoid dan bersifat antioksidan. Perlakuan spora dan miselia cendawan endofit belum meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai dan menekan busuk pangkal batang P. capsici Cb6 secara in vivo. Ekstrak etil asetat dari filtrat kultur cendawan endofit T. assiutensis JMbt3 336 000 ppm menyebabkan kerusakan pada daun cabai berupa nekrosis, mengering, berguguran dan tidak menekan busuk pangkal batang P. capsici Cb6 pada tanaman cabai. Hasil konfirmasi di laboratorium, ekstrak etil asetat filtrat kultur cendawan endofit T. assiutensis JMbt3 100 000 ppm dengan perlakuan proteksi (perlindungan) dapat menekan serangan patogen P. capsici Cb6 pada daun cabai. Perlakuan proteksi (pencegahan) dengan nilai persentase kerusakan 36.44% lebih baik dibandingkan kuratif (pengobatan) dengan nilai persentase kerusakan mencapai 64.91%. Namun, respon berbeda pada tanaman cabai yang diberi cendawan patogen P. capsici K2. Batang tanaman cabai tidak terjadi infeksi oleh cendawan patogen P. capsici K2. Hasil konfirmasi di labratorium, cendawan patogen P. capsici K2 dapat menginfeksi daun cabai tetapi tidak sevirulen P. capsici Cb6.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95116
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018msa.pdf
  Restricted Access
31.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.