Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95090
Title: Keragaan Generasi F5 dan Interaksi Genotipe Lingkungan (GxE) Generasi F6 Galur-galur Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)
Authors: Wahyu EK, Yudiwanti
Setiawan, Asep
Freygen, Jose Da Costa Ronal
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Varietas yang adaptif dan produktif pada lahan masam diperlukan apabila masalah kemasaman tanah dan kejenuhan Al terjadi pada lapisan dalam (sub soil). Namun apabila masalah tersebut terjadi pada lapisan olah, lebih murah dan mudah diatasi dengan ameliorasi lahan. Kacang tanah prospektif dikembangkan pada lahan kering masam. Faktor pembatas usahatani di lahan kering masam adalah pH dan kejenuhan Al yang tinggi. Setiap jenis tanaman mempunyai toleransi yang berbeda terhadap kejenuhan Al, dan berturut-turut dari yang toleran hingga peka adalah: ubikayu, kacang tunggak, kacang tanah, kacang gude, kentang, padi, dan gandum. Secara alamiah kacang tanah memiliki toleransi yang baik terhadap kemasaman tanah. Seleksi adalah kegiatan penyingkiran sejumlah individu, famili atau galur di dalam populasi yang beragam. Kegiatan seleksi bergantung pada skema seleksi yang diterapkan, seleksi bulk, seleksi pedigri, atau seleksi massa. Pada skema seleksi bulk, seleksi individu/galur dilakukan pada populasi F5 karena telah terjadi fiksasi dari gen-gen berguna. Seleksi individu dilakukan mulai F5 dan diulangi hingga F6. Individu hasil seleksi pada F6 secara visual telah seragam dan jumlahnya banyak, namun jumlah bijinya masih sedikit. Seleksi individu pada dasarnya adalah hasil/tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari keragaan karakter agronomi, stabilitas hasil dan analisis lintas galur-galur harapan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap kemasaman tanah rakitan IPB. Pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2017 - April 2018. Tempat penelitian di kebun percobaan Tajur dan kebun percobaan UPTD Tenjo Bogor. Menggunakan 21 galur harapan kacang tanah yaitu G13, G21, G29, G33, G37, G41, G53, G54, G76, G84, G99, G100, G133, G142, G144, G188, G199, G205, G209, G234 dan G237 dan tiga varietas unggul yaitu Gajah, Sima dan Zebra. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, bobot brangkasan, bobot polong kering, bobot biji kering, jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot polong total, bobot polong isi, bobot biji tanaman, bobot 100 butir, indeks masak biji kulit dan bobot polong kering per m2. Menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan tiga ulangan pada tiap lokasi. Analisis data untuk pengujian keragaan karakter agronomi menggunakan analisis ragam masing-masing lingkungan dan analisis ragam gabungan, jika berbeda nyata dilakukan uji Tukey. Analisis data untuk pengujian analisis lintas karakter kuantitatif menggunakan analisis korelasi dilanjutkan analisis lintas. Analisis ragam menunjukkan genotipe, lingkungan, interaksi genotipe dan lingkungan berpengaruh nyatauntuk karakter-karakter tinggi tanaman,bobot brangkasan, dan bobot polong ubinan per m2. Keragaan genotipe tertinggi yaitu tinggi tanaman dan bobot 100 biji oleh G33, bobot brangkasan, jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot polong total dan bobot biji per tanaman oleh varietas Zebra. Bobot polong kering ubinan dan bobot polong isi dimiliki oleh genotipe G84 dan G237. indeks masak biji kulit oleh varietas Sima. Berdasarkan analisis lintas, karakter bobot polong kering ubinan, bobot biji tanaman dan bobot polong total merupakan karakter-karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi secara tidak langsung pada galur-galur harapan kacang tanah rakitan IPB.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95090
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018jdr.pdf
  Restricted Access
42.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.