Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95088
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDondin, Sajuthi-
dc.contributor.advisorWijaya, Agus-
dc.contributor.advisorSanam, Maxs-
dc.contributor.authorJoesoef, Jayusman Arsiyanti-
dc.date.accessioned2018-11-15T04:28:07Z-
dc.date.available2018-11-15T04:28:07Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95088-
dc.description.abstractMonyet ekor panjang (Macaca fascicularis) termasuk dalam kategori beresiko rendah, sehingga banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Habitat monyet ekor panjang juga merupakan salah satu destinasi wisata sehingga menimbulkan interaksi antara manusia dengan monyet ekor panjang. Interaksi ini memudahkan terjadinya transmisi agen penyakit, salah satunya endoparasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan prevalensi endoparasit pada monyet ekor panjang, pengaruh cuaca, serta potensi zoonotiknya di Kota Kupang. Sampel yang diambil berupa feses dan diperiksa menggunakan metode formalin ethyl acetate concentration technique (FECT). Endoparasit yang ditemukan pada monyet ekor panjang di Kota Kupang pada bulan Februari dan November 2017 terdiri atas cacing tambang, Strongyloides, Toxocara, Balantidium coli, Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica. Prevalensi infeksi cacing tertinggi terjadi pada bulan November dengan curah hujan sebesar 302.4 mm dan terdiri atas cacing strongyloid sebesar 86% dan protozoa berupa Balantidium coli sebesar 66%. Semakin tinggi curah hujan, maka prevalensi juga semakin meningkat. Tingginya prevalensi tidak selalu berarti hewan tersebut sakit, akan tetapi apabila dalam feses hewan telah ditemukan telur cacing, maka status hewan tersebut adalah terinfeksi parasit (karier). Tingginya prevalensi helmintiasis pada monyet ekor panjang disebabkan oleh tidak adanya program penggunaan antelmintik (program deworming). Di antara endoparasit yang telah ditemukan, beberapa di antaranya berpotensi zoonosis seperti Strongyloides sp., Toxocara sp., Acanthocephala, dan Entamoeba sp.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Biomedis Sciencesid
dc.subject.ddcEndoparasitesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcdi Kupang, NTTid
dc.titlePengaruh Cuaca terhadap Keragaman Endoparasit pada Macaca fascicularis dan Potensi Zoonotiknya di Kota Kupangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMacaca fascicularisid
dc.subject.keywordendoparasitid
dc.subject.keywordcuacaid
dc.subject.keywordprevalensiid
dc.subject.keywordzoonotikid
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018jaj.pdf
  Restricted Access
11.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.