Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95061
Title: Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Berkelanjutan Danau Bandar Khayangan di Rumbai Pesisir, Pekanbaru Riau
Authors: Makalew, Afra DN
Nasrullah, Nizar
Gustidiandasari
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kota Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau dengan luasan yang selalu bertambah hingga saat ini mencapai 632,26 km2. Penambahan luasan menyebabkan terjadinya peningkatan penduduk yang memicu peningkatan kegiatan pembangunan guna memenuhi kebutuhan kegiatan penduduk. Salah satu kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah kota saat ini adalah pembangunan di sektor pariwisata dengan melakukan pengembangan terhadap kawasan wisata. Sementara itu pengembangan kawasan wisata yang hanya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memperhatikan faktor lingkungan akan menyebabkan kerusakan terhadap kawasan tersebut. Melihat potensi kerusakan yang dapat disebabkan oleh aktifitas pariwisata pada suatu kawasan maka muncul konsep perencanaan kawasan secara berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatif yang dapat di timbulkan oleh kegiatan pada kawasan tersebut. Konsep perencanaan kawasan berkelanjutan diharapkan dapat memecahkan beragam isu terkait kerusakan lingkungan akibat dari pengembangan kawasan. Sebagai studi kasus, Danau Bandar Khayangan di kecamatan Rumbai Pesisir memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata karena memiliki potensi sumberdaya alam berupa danau dan lingkungan yang masih alami untuk dijadikan daya tarik wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengoptimalkan potensi yang di miliki oleh kawasan Danau Bandar Khayangan, dan merencanakan penataan lanskap kawasan wisata secara berkelanjutan dengan menganalisis kondisi biofisik, akseptibilitas masyarakat, dan preferensi stakeholder dalam pengembangan kawasan wisata Danau Bandar Khayangan sebagai kawasan wisata yang berkelanjutan. Data penelitian diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, data terpublikasi, data dari pemerintah terkait, wawancara, serta kuisioner. Data fisik dan biofisik pada tapak kemudian di analisis kesesuaian wisatanya (IKW) menggunakan metode pembobotan dan skoring, di analisis secara spasial menggunakan metode GIS (Geographic Information System) serta secara visual menggunakan metode SBE (Scenic Beauty Estimation). Hasil penelitian menunjukan bahwa Danau Bandar Khayangan merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alami sehingga dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk sektor pariwisata. Seluas 60,24 ha atau sebesar 82,70% dari total luas Danau Bandar Khayangan yang memiliki luas sebesar 86,84 ha dinyatakan sesuai untuk dijadikan kawasan wisata. Hasil analisis kualitas visual (SBE) menunjukan preferensi visual terhadap lingkungan alami dalam kasus ini berupa pemandangan danau lebih banyak disukai dengan nilai 105,8 dan yang terendah senilai -125,4 berupa bangunan fasilitas penunjang. Masyarakat sekitar kawasan memberikan tanggapan positif dalam pengembangan kawasan dan akan ikut berperan aktif dalam kegiatan wisata untuk mendukung keberlanjutan wisata. Berdasarkan hasil analisis kawasan Danau Bandar Khayangan dibagi menjadi tiga zona diantaranya zona intensif yang sesuai untuk kegiatan wisata bersifat aktif, zona semi-intensif untuk kegiatan wisata bersifat pasif dan zona non-intensif dimana tidak dapat melakukan kegiatan wisata. Kawasan Danau Bandar Khayangan dibagi menjadi empat ruang, yaitu: ruang penerimaan, ruang pelayanan, ruang wisata utama dan ruang penunjang wisata. Aktivitas di ruang penerimaan dan pelayanan bersifat pasif, sedangkan aktivitas di ruang wisata utama dan penunjang wisata bersifat aktif dan pasif. Sarana dan fasiltas utama yang direncanakan di Danau Bandar Khayangan seperti (1) sarana akomodasi (penginapan, cottage, rumah pohon, glamour camping, ruang pertemuan, tempat makan dan minum, playground dan tempat penyewaan alat), (2) fasilitas pelayanan umum (pusat informasi, transportasi, ATM, musholla, menara pandang, tempat sampah dan kantor pengelola), (3) sarana rumah makan (restoran, food court dan kios tempat berjualan makanan dan minungan ringan), (4) sarana wisata air (perahu dayung/kano dan dermaga), (5) sara wisata alam dan pertanian (pusat edukasi), (6) sarana angkutan wisata (mobil wisata), (7) sarana pusat cinderamata, (8) fasilitas pelengkap ( papan interpretasi, bangku dan meja piknik, tempat ibadah, toilet, playground dan fasilitas lainnya. Kawasan Danau Bandar Khayangan memiliki daya dukung (DD) sebanyak 6.366 orang/ hari dengan memperhatikan kenyamanan pengunjung melakukan wisata alam. Rencana daya dukung dilakukan agar kelestarian dan keberlanjutan kawasan dapat terjaga dan memiliki tingkat kerusakan yang minimum dengan cara membatasi jumlah pengunjung. Daya dukung dihitung dengan melihat jumlah dan luasan fasilitas yang ada pada tiap ruang dan dibagi dengan standar kebutuhan ruang tiap orang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95061
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018gus.pdf
  Restricted Access
30.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.