Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94957
Title: Karakteristik Habitat dan Peran Masyarakat dalam Pelestarian Paradisaea minor jobiensis di Sawendui, Kepulauan Yapen, Papua.
Authors: Amin, Akhmad Arif
Kartono, Agus Priyono
Firdaus, Akmal
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Paradisaea minor jobiensis merupakan sub spesies endemik di Pulau Yapen, Papua. Populasinya terus menurun akibat perburuan liar dan perubahan habitat. Upaya konservasi telah mulai dilakukan, namun data dan informasi tentang jenis ini masih terbatas. Beberapa aspek yang perlu diketahui tentang P. m. jobiensis adalah karakteristik habitat dan peran masyarakat dalam pelestarian. Karakteristik habitat merupakan informasi esensial dalam memahami ekologi dan perilaku satwa. Peran masyarakat dalam pelestarian perlu diketahui dalam menunjang upaya konservasi yang akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat, mengidentifikasi faktor dominan penentu habitat, dan menganalisis peran masyarakat dalam kegiatan pelestarian P. m. jobiensis. Data tentang aktivitas P. m. jobiensis dikumpulkan menggunakan metode Focal Animal Sampling. Pengamatan aktivitas dilakukan pada pukul 05:30 s.d. 10:30 dan 13:30 s.d. 17:30. Setiap perjumpaan dicatat data jenis aktivitas, jumlah individu, dan durasi aktivitas. Jenis aktivitas diklasifikasikan menjadi istirahat, membersihkan bulu, makan, menari, dan kawin. Data karakteristik habitat dikumpulkan menggunakan metode analisis vegetasi plot tunggal, yang meliputi nama jenis, diameter, tinggi bebas cabang, tinggi, bentuk tajuk, posisi tajuk, kelerengan, jarak dari sungai, dan kerapatan pohon. Untuk melihat karakteristik dominan penentu habitat dilakukan analisis Canonical Correspondence Analysis (CCA). Data peran masyarakat dalam pelestarian P. m. jobiensis dikumpulkan melalui wawancara. Desa Sawendui memiliki penduduk 93 jiwa (23 Kepala Keluarga). Setiap Kepala Keluarga dijadikan sebagai responden penelitian. Karakteristik responden yang dikumpulkan adalah umur, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan lama tinggal. Peran responden dalam pelestarian dihitung berdasarkan tingkat partisipasi pada kegiatan pemantauan hutan untuk mencegah perburuan P. m. jobiensis. Hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat partisipasi dianalisis menggunakan korelasi rank Spearman. Peran kelompok (komunal) dalam pelestarian dijelaskan secara deskriptif. Aktivitas P. m. jobiensis yang teramati selama penelitian adalah sebanyak 730 kali. Aktivitas istirahat teramati sebanyak 223 kali dengan durasi rata-rata selama 3,12 menit. Aktivitas membersihkan bulu teramati sebanyak 133 kali dengan durasi rata-rata selama 2,39 menit. Aktivitas makan teramati sebanyak 58 kali dengan durasi rata-rata selama 0,64 menit. Aktivitas menari teramati sebanyak 312 kali dengan durasi rata-rata selama 1,42 menit, sedangkan aktivitas kawin teramati hanya sebanyak 4 kali dengan durasi rata-rata selama 2,16 menit. Diagram ordinasi CCA dihasilkan dari kombinasi axis 1 dan axis 2, diagram tersebut menghasilkan eigenvalues 1,261 dan mampu menjelaskan model sebanyak 94,3%. Aktivitas istirahat dan membersihkan bulu pada P. m. jobiensis dipengaruhi oleh keberadaan Planchonella oxyedra dan jarak dari sungai. Aktivitas menari dan membersihkan bulu dipengaruhi oleh kerapatan pohon, posisi tajuk, bentuk tajuk, dan keberadaan jenis Garcinia riedeliana. Aktivitas makan dipengaruhi oleh keberadaan Ficus adenopserma dan Cananga odorata. Karakteristik dominan penentu habitat P. m. jobiensis adalah kerapatan pohon, bentuk tajuk, posisi tajuk, kehadiran G. riedeliana, F. adenosperma, dan C. odorata. Tingkat partisipasi responden pada kegiatan pemantauan hutan untuk mencegah perburuan tergolong tinggi sebanyak 3 responden (13%), sedang sebanyak 16 responden (69,6%), dan rendah sebanyak 4 responden (13,4%). Hasil analisis korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kelas umur, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, dan lama tinggal dengan tingkat partisipasi responden dalam kegiatan pemantauan hutan untuk mencegah perburuan. Secara berkelompok (komunal) masyarakat Sawendui melakukan upaya pelestarian P. m. jobiensis dengan cara; melarang perburuan P. m. jobiensis, menyepakati area hutan yang dilarang aktivitas pengusahaan kayu, membentuk kelompok masyarakat pelestari, dan menjaga pohon menari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94957
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018afi.pdf
  Restricted Access
22.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.