Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94944
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMadduppa, Hawis-
dc.contributor.advisorPrartono, Tri-
dc.contributor.authorBramandito, Aditya-
dc.date.accessioned2018-11-12T02:36:32Z-
dc.date.available2018-11-12T02:36:32Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94944-
dc.description.abstractSiganus fuscescens atau lebih dikenal dengan nama ikan baronang merupakan salah satu jenis ikan terumbu yang banyak dijumpai di perairan Indonesia. Jenis ikan baronang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena daging ikan ini memiliki kandungan protein yang tinggi, oleh karena itu bagi masyarakat pesisir khususnya masyarakat di Kepulauan Seribu ikan baronang ini dijadikan sebagai salah satu sumber protein. Kelimpahan ikan terumbu di perairan Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu mengalami fluktuasi akibat dari aktifitas antropogenik dan pencemaran logam berat yang diduga berasal dari aktifitas industri di pesisir Jakarta. Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi populasi ikan terumbu dan secara tidak langsung akan merubah kualitas ekosistem perairan. Ketika suatu populasi berkurang ukurannya, maka akan terjadi pergeseran genetik yang akan meningkatkan potensi terjadinya populasi bottlenecked. Informasi mengenai keanekaragaman genetika pada biota laut di Indonesia masih sedikit dilakukan karena dampaknya yang tak terlihat dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dibandingkan dengan dampak penurunan kelimpahan populasi terhadap ekosistem. Berdasarkan informasi tersebut, studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa informasi genetika yang terdapat di ikan S. fuscescens dan mengkaji hubunganya terhadap pencemaran logam di Kepulauan Seribu. Sampel ikan S. fuscescens ditangkap dengan menggunakan jaring tebar di tujuh pulau yang berada di Kepulauan Seribu. Total sampel yang berhasil diperoleh sebanyak 77 sampel dengan jumlah sampel pada masing-masing pulau yaitu 8 sampel berasal dari Pulau Untung Jawa, 5 sampel berasal dari Pulau Damar, 7 sampel berasal dari Pulau Bokor, 14 sampel berasal dari Pulau Pramuka, 16 sampel berasal dari Pulau Semak Daun, 13 sampel berasal dari Pulau Panggang dan 14 sampel berasal dari Pulau Kelapa. Keanekaragaman genetik dan struktur populasi ikan baronang diperoleh menggunakan metode (Polymerase Chain Reaction) PCR dengan deoxyribonucleic acid (DNA) target yaitu cytochrome C oxidase I. Konsentrasi logam berat yang terlarut dalam air dan konsentrasi logam berat di dalam sedimen diukur dengan menggunakan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Keragaman haplotype yang diperoleh dari masing-masing lokasi menunjukkan kisaran yang bervariasi antara 0,1429 (Pulau Pramuka) - 0,7500 (Pulau Untung Jawa). Pemantauan logam berat yang diukur menggunakan metode ini menunjukkan konsentrasi tertinggi unsur Pb terlarut yang ditemukan di Pulau Untung Jawa (0,0178) sedangkan unsur Cd dan Cu berada di Pulau Bokor. Uji regresi linear bertahap menunjukkan bahwa Cu memiliki pengaruh sedang (R2 adjusted = 0,665) pada keanekaragaman nukleotida pada ikan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Scienceid
dc.subject.ddcRabit Fishid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcKepulauan Seribu-Jakartaid
dc.titleAnalisis Keanekaragaman Genetika Populasi Ikan Siganus fuscescens Terhadap Pencemaran Logam Berat (Pb, Cd dan Cu) di Kepulauan Seribuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKepulauan Seribuid
dc.subject.keywordIkan Terumbuid
dc.subject.keywordStruktur Populasiid
dc.subject.keywordKeanekaragaman Genetikaid
dc.subject.keywordLogam Beratid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018abr.pdf
  Restricted Access
4.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.