Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94674| Title: | Analisis Kadar Total Protein Plasma Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang Diberi Deksametason dan Angkak dengan Pencitraan Digital. |
| Authors: | Santoso, Koekoeh Karja, Ni Wayan Kurniani Wardani, Ayu Setya |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | Bogor Agriculture University (IPB) |
| Abstract: | Puyuh rentan mengalami stres oksidatif. Stres oksidatif diinduksi dengan pemberian glukokortikoid eksogen deksametason. Protein plasma merupakan indikator stres oksidatif. Pengukuran kadar total protein plasma memerlukan biaya yang mahal dan sulit diterapkan di daerah berkembang. Penelitian bertujuan mengetahui potensi angkak sebagai antioksidan serta mengetahui potensi pengolahan citra digital menggunakan scanner dan kamera telepon seluler (ponsel). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 6 kelompok perlakuan dan 4 ulangan. Kelompok K0 merupakan kontrol. Kelompok (D) diberi deksametason 1.25 mg/g BB per oral selama 7 hari. Kelompok D + VC diberi deksametason 1.25 mg/g BB per oral selama 7 hari, kemudian diberi vitamin C 20 mg per oral selama 14 hari. Kelompok D + K1, D + K2, dan D + K3 masing-masing diberi deksametason 1.25 mg/g BB per oral selama 7 hari, kemudian diberi angkak 18 mg, 24 mg, dan 30 mg secara per oral selama 14 hari. Kadar total protein plasma diukur berdasarkan prinsip kolorimetri menggunakan spektrofotometer dan pencitraan digital. Gambar hasil citra digital diolah menggunakan perangkat lunak ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan pemberian angkak tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar total protein plasma (P>0.05), tetapi waktu pemberian serta interaksi antara waktu dan pemberian angkak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar total protein plasma (P<0.05). Analisis korelasi regresi antara kadar total protein plasma yang diukur menggunakan spektrofotometer dan scanner, serta spektrofotometer dan kamera ponsel menunjukkan adanya hubungan linier, sehingga scanner dan kamera ponsel dapat membaca perubahan konsentrasi protein plasma. Analisis pairedsamples t test menghasilkan perbedaan nilai yang signifikan antara kadar total protein plasma yang diukur menggunakan spektrofotometer dan pengolahan citra digital, sehingga diperlukan faktor koreksi agar nilai yang dihasilkan oleh pengolahan citra digital sama dengan nilai yang dihasilkan oleh spektrofotometer. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94674 |
| Appears in Collections: | UT - Anatomy, Phisiology and Pharmacology |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| B18asw.pdf Restricted Access | 1.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.