Dampak Perubahan Iklim pada Kesesuaian Agroklimat dan Potensi Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora).

Abstract

Sebagai salah satu daerah sentra kopi, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi dan perkembangan areal tanam yang cukup besar untuk perkebunan kopi robusta. Namun pengembangan areal tanam harus disesuaikan dengan potensi lahan dan iklim yang dapat mendukung komoditas kopi robusta baik untuk saat ini maupun di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah membuat peta kesesuaian agroklimat tanaman kopi robusta pada saat ini dan masa depan berdasarkan model perubahan iklim, serta menghitung luas wilayah yang berpotensi untuk pengembangan kopi robusta di Kabupaten Manggarai Timur agar lahan tersebut dapat produktif secara berkelanjutan. Pendekatan yang dilakukan dalam menentukan luas wilayah di Kabupaten Manggarai Timur yang berpotensi dalam pembudidayaan kopi robusta adalah dengan metode pemetaan kesesuaian lahan berdasarkan parameter tanah dan iklim. Hasil analisis menunjukkan 197600 ha dari luas Kabupaten Manggarai Timur memiliki potensi yang baik untuk ditanami kopi robusta. Jika dilihat dari tutupan lahan, maka 26% dari total luas wilayah atau 102381 ha lahan dapat ditanami kopi robusta. Hal ini menunjukkan Manggarai Timur memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pengembangan tanaman kopi robusta. Peta kesesuaian lahan yang dibuat berdasarkan model proyeksi iklim BCC, CCSM, CSIRO, GFDL, GISS, MIROC, dan NCAR menunjukkan bahwa perubahan iklim cukup berdampak negatif terhadap kesesuaian agroklimat tanaman kopi robusta.