Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94108
Title: Karakteristik dan Perkembangan Tanah pada Formasi Geologi Kuarter dan Tersier di Kecamatan Cigudeg dan Nanggung, Kabupaten Bogor
Authors: Iskandar
Widjaja, Hermanu
Izma, Ulfah Nur
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Gunung Salak yang terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Hasil erupsi Gunung Salak mempengaruhi pembentukan dan perkembangan tanah di daerah Bogor. Hasil erupsinya dapat menutupi formasi geologi lebih tua di daerah ini. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini pengambilan sampel tanah dilakukan secara toposekuen pada dua formasi geologi yang berbeda, yaitu formasi geologi berumur kuarter bersusunan breksi gunung berapi (Qvb) dan formasi geologi berumur tersier bersusunan tufa dan breksi (Tmtb). Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik dan perkembangan tanah, serta mengklasifikasikan tanah-tanah tersebut. Bobot isi tanah pada profil Qvb1, Qvb2, Tmtb1, dan Tmtb2 dengan kedalaman 0-20 cm berkisar antara 0.86 ̶ 0.98 g/cm3 dan pada kedalaman 20-40 cm berkisar antara 0.93 – 1.10 g/cm3. Kadar C-organik lapisan atas pada keempat profil tergolong rendah hingga sedang (1.87 ̶ 2.08 %). Nilai pHH2O berkisar antara 4.15 – 4.48 tergolong sangat masam dengan nilai pHKCl berkisar antara 3.99 – 4.30. Kejenuhan basa pada profil Qvb1, Qvb2, dan Tmtb2 tergolong sangat rendah hingga sedang (3.85 – 38.66 %), sedangkan profil Tmtb1 tergolong rendah hingga tinggi (34.97 – 56.30 %). KTK tanah berkisar antara 8.06 ̶ 20.07 cmol(+)/kg. KTK klei pada profil Qvb1 dan Qvb2 berkisar antara 13.78 ̶ 21.72 cmol(+)/kg, profil Tmtb1 berkisar antara 20.83 ̶ 28.75 cmol(+)/kg dan profil Tmtb2 berkisar antara 8.84 – 16.32 cmol(+)/kg. Profil Tmtb2 mengalami tingkat pelapukan yang paling tinggi dapat dilihat dari jumlah mineral mudah lapuk yang sangat rendah. Profil Qvb1, Qvb2, dan Tmtb1 memiliki susunan horizon A, AB, dan Bw dengan horizon penciri kambik. Profil Tmtb2 memiliki susunan horizon A, AB, dan Bo dengan horizon penciri oksik, karena kadar KTK klei ˂16 cmol(+)/kg dan kandungan mineral lapuknya sebesar 3%. Susunan mineral pasir fraksi total yang terdiri dari konkresi besi, gelas volkan, lapukan gelas volkan, kuarsa, augit, hornblende, plagioklas, dan hiperstein menunjukkan bahwa bahan induk pada keempat profil, yaitu tuff volkan bersifat andesitik, dan perkembangan keempat profil tanah dipengaruhi oleh hasil erupsi Gunung Salak. Profil Qvb1, Qvb2, dan Tmtb1 termasuk ke dalam Order Inceptisols, Suborder Udepts, dan Greatgroup Dystrudepts. Profil Qvb1 dan Qvb2 tergolong ke dalam Subgroup Oxic Dystrudepts, sedangkan profil Tmtb1 tergolong ke dalam Subgroup Humic Dystrudepts. Profil tanah Tmtb2 termasuk ke dalam Order Oxisols, Suborder Udox, Greatgroup Hapludox, dan Subgroup Typic Hapludox.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94108
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A18uni.pdf
  Restricted Access
14.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.