Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93975
Title: Identifikasi dan Klasifikasi Dasar Perairan Menggunakan Single Beam Echosounder.
Authors: Pujiyati, Sri
Manik, Henry Munandar
Halim
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Dasar perairan sangat penting untuk dipelajari dalam bidang kelautan dan perikanan karena merupakan habitat, tempat mencari makan, berlindung dari predator dan memijah untuk berbagai jenis organisme akuatik. Penelitian habitat dasar perairan biasanya menggunakan corer atau van veen grab, tetapi memiliki beberapa kelemahan seperti membutuhkan waktu yang lebih lama, jangkauan yang relatif sempit, dan lokasi yang terbatas. Metode yang dikembangkan saat ini untuk mempermudah penelitian dasar perairan adalah menggunakan teknologi hidroakustik yaitu suatu teknologi yang memanfaatkan perambatan gelombang suara untuk mendeteksi objek bawah air. Sistem identifikasi dan klasifikasi dasar perairan dengan menggunakan teknologi hidroakustik bertipe single beam echosounder dalam memperkirakan tipe substrat dan sifat geologikal dari jarak jauh di perairan Kepulauan Seribu belum banyak digunakan padahal memiliki harga yang lebih murah, mampu mengamati dan memetakan habitat dasar perairan. Simrad EK15 merupakan salah satu instrumen hidroakustik bertipe single beam echosounder yang didesain dengan frekuensi 200 kHz dan lebar beam 26° untuk berbagai macam keperluan baik untuk survei yang bersifat pergerakan maupun yang bersifat menetap pada aspek lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis dan menghitung nilai hambur balik akustik dasar perairan dari rekaman transduser single beam echosounder menggunakan Echoview 4.00 yang diharapkan dapat melengkapi database nilai hambur balik akustik dasar perairan di Kepulauan Seribu dengan menggunakan Simrad EK15 serta dapat memberikan informasi terkait dengan solusi dalam mengetahui kondisi substrat dasar perairan secara mudah dan cepat. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 4 – 7 Februari 2017 yang berlokasi di sekitar perairan Pulau Pramuka dan Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu – Jakarta Utara. Pengambilan data akustik dasar perairan dilakukan pada setiap stasiun pengamatan (10 stasiun) menggunakan Simrad EK15 yang dioperasikan secara stasioner selama 5 menit meggunakan frekuensi 200 kHz, transmitted power 46.08 W, ping rate 1000 dan pulse length yang digunakan adalah 0.08 ms. Selain itu, digunakan bantuan seperangkat laptop untuk menyimpan data secara real time, GPS (Global Positioning System) untuk mengetahui posisi lintang dan bujur, kapal nelayan sebagai wahan apung pemasangan alat survei akustik dan transek sebagai wahana penempatan transducer. Pengambilan contoh dasar perairan (sedimen) dilakukan pada 10 stasiun pengamatan di bawah transduser yang memiliki data akustik. Pengambilan contoh sedimen dilakukan setelah mengambil data akustik pada setiap stasiun pengamatan yang dilakukan dengan cara menyelam menggunakan scuba diving dan pipa paralon berdiameter 7.62 cm dengan panjang 30 cm yang ditancapkan ke dalam dasar perairan. Contoh sedimen yang diambil selanjutnya dibawa di laboratorium Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI), Jakarta Utara untuk dianalisis besar butir (grain size) sedimen melalui proses fraksinasi sedimen. Pengolahan data akustik dasar perairan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Echoview 4.00 pada ketebalan integrasi 6.00 cm di bawah permukaan dasar perairan tiap 20 ping. Nilai threshold yang digunakan untuk mengintegrasi nilai volume backscattering strength (SV) pada hambur balik pertama yang menggambarkan kekasaran (E1) dan hambur balik kedua yang menggambarkan kekerasan dasar perairan (E2) adalah dengan nilai minimum -40.00 dB dan nilai maksimum -20.00 dB. Nilai SV yang diperoleh dapat digunakan untuk mendapatkan nilai surface backscattering strength (SS). Selain itu, parameter sedimen dan nilai hambur balik akustik dasar perairan dianalisis menggunakan analisis komponen utama dan analisis pengelompokan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Simrad EK15 dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan dasar perairan pada tiga tipe substrat yang didapatkan berdasarkan data sedimen yang telah diverifikasi di laboratorium yaitu substrat pasir berlumpur, pasir dan pasir berkerakal. Klasifikasi dasar perairan berdasarkan nilai hambur balik akustiknya menunjukan bahwa substrat pasir berkerakal memiliki nilai hambur balik permukaan (SS) yang lebih tinggi (-15.97 dB) bila dibandingkan dengan substrat pasir (-20.52 dB sampai -17.40 dB) dan substrat pasir berlumpur (-22.43 dB).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93975
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018hal.pdf
  Restricted Access
20.07 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.