Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93960| Title: | Analisis Kelayakan Restorasi Hutan Lindung Gambut Berbasis Masyarakat |
| Authors: | Nurrochmat, Dodik Ridho Anwar, Syaiful Yuniati, Dhany |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Lahan gambut memiliki peranan penting untuk memelihara keseimbangan lingkungan, namun saat ini eksistensinya semakin terancam. Disisi lain, lahan gambut potensial dikembangkan sebagai pendukung sistem kehidupan. Hal ini telah mendorong alih fungsi lahan gambut untuk berbagai penggunaan. Alih fungsi lahan gambut yang tidak memperhatikan karakteristik biofisik-lingkungan akan menyebabkan lahan gambut tersebut terdegradasi dan menjadi lahan terlantar. Sekitar 5.000 hektare dari 15.050 hektare areal Hutan Lindung Gambut (HLG) Sungai Bram Itam diperkirakan telah digunakan masyarakat sekitar menjadi areal pertanian dan perkebunan. Areal ini dikelola dengan membuat parit-parit untuk mendrainase air agar tanaman pertanian/perkebunan dapat tumbuh dengan baik. Hal ini menyebabkan fungsi ekologi sebagai fungsi utama HLG Sungai Bram Itam menjadi terganggu. Fungsi ekologi ekosistem gambut HLG Sungai Bram Itam perlu dipulihkan melalui restorasi. Dalam rangka restorasi, diperlukan informasi terkait kelayakan aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Penelitian ini ditujukan untuk: menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menolak atau mendukung upaya restorasi lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam; menetapkan pola-pola pengelolaan lahan pada upaya restorasi yang dapat mengakomodir fungsi ekologi, ekonomi dan sosial lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam; menganalisis kelayakan ekonomi pola-pola pengelolaan lahan pada upaya restorasi lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam; dan merumuskan bentuk pengelolaan yang sesuai untuk mendukung keberlanjutan upaya restorasi lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam. Penelitian dilakukan di HLG Sungai Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi pada bulan bulan September 2017 sampai Februari 2018. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi, wawancara dan diskusi. Responden penelitian adalah 30 orang anggota kelompok tani hutan yang telah memanfaatkan lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam. Analisis data yang terkait mencakup: faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menerima atau menolak upaya restorasi lahan gambut dianalisis dengan regresi logistik; penetapan pola-pola pengelolaan lahan pada upaya restorasi dianalisis secara kualitatif, kuantitatif dan content; kelayakan ekonomi dilakukan melalui analisis finansial dan analisis kemampuan mencukupi kebutuhan rumah tangga; dan perumusan bentuk pengelolaan yang sesuai untuk mendukung keberlanjutan upaya restorasi dilakukan melalui analisis content. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menerima atau menolak upaya restorasi, yaitu luas lahan yang dikelola di dalam kawasan HLG Sungai Bram Itam, luas kepemilikan lahan di luar kawasan HLG Sungai Bram Itam, dan umur responden. Variabel umur dapat diterangkan dari motivasi membuka lahan di kawasan HLG Sungai Bram Itam, bahwa responden yang berumur muda membutuhkan lahan untuk kehidupannya karena tidak mempunyai lahan garapan. Berdasarkan ketiga faktor yang berpengaruh tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan lahan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kemauan masyarakat untuk menerima atau menolak restorasi lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam. Lahan gambut di kawasan HLG Sungai Bram Itam yang telah dimanfaatkan masyarakat dapat dibedakan menjadi lahan yang telah ditanami dan yang belum ditanami. Pada kawasan dengan ketebalan gambut kurang dari 2 (dua) meter dapat dilanjutkan dikelola oleh masyarakat dengan menerapkan sistem agroforestri dan mempertahankan kondisi gambut lembab sehingga tidak mudah terbakar. Masyarakat dapat mengelola lahan dengan komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti kopi liberika, pinang dan jenis Multi Purpose Trees Species (MPTS) yang memiliki peran dalam konservasi tanah dan air. Pada kawasan dengan ketebalan lebih dari 2 (dua) meter harus dikelola oleh pihak Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Sungai Bram Itam untuk mempertahankan dan memperbaiki fungsi lindung dengan menanam jenis-jenis tanaman asli gambut. Terdapat 4 (empat) pola restorasi pada lahan di areal HLG Sungai Bram Itam yang telah ditanami oleh masyarakat (pola 1, 2, 3,dan 4). Pola 1 merupakan pola yang digunakan untuk restorasi pada lahan gambut yang sudah ditanam sawit dan masyarakatnya masih menghendaki tetap menanam sawit karena mudah memasarkan hasil dan cepat untuk diuangkan. Pola 2, 3 atau 4 merupakan pola restorasi jika masyarakat tidak lagi menghendaki tanaman sawit. Sementara itu, terdapat 3 pola restorasi pada lahan di areal HLG Sungai Bram Itam yang telah dimanfaatkan masyarakat tetapi belum ditanami (pola 5, 6, dan 7). Hasil analisis kelayakan ekonomi menunjukkan bahwa seluruh pola restorasi layak secara finansial. Namun demikian pola 1 dan pola 2 tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga petani yang mencapai Rp.2.500.000 sampai dengan Rp. 3.000.000 per bulan. Skema perhutanan sosial yang sesuai untuk mendukung keberlanjutan upaya restorasi lahan gambut di HLG Sungai Bram Itam berupa kemitraan kehutanan. Pada kemitraan kehutanan ini, masyarakat yang telah terlanjur memanfaatkan lahan di kawasan HLG Sungai Bram Itam dengan ketebalan gambut kurang dari 2 (dua) m harus bekerja sama dengan pihak KPHL Sungai Bram Itam yang merupakan pengelola kawasan. Masyarakat tidak perlu mengajukan ijin perhutanan sosial yang baru untuk dapat melanjutkan mengelola area yang telah dimanfaatkan di kawasan HLG Sungai Bram Itam sesuai dengan pola-pola yang telah diuraikan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93960 |
| Appears in Collections: | MT - Forestry |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2018dyu.pdf Restricted Access | 24.22 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.