Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93959
Title: Trade Creation dan Trade Diversion Indonesia dengan Negara Anggota AANZFTA pada Komoditas Garam
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Irawan, Tony
Nugraha, Dwi Tjahya
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kawasan perdagangan bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (ASEANAustralia- New Zealand Free Trade Area) dibentuk pada tahun 2009. Implementasi AANZFTA dilaksanakan pada tahun 2011. Salah satu komoditas yang dimasukan dalam perjanjian AANZFTA adalah garam (HS 250100). Tahap awal implementasinya adalah penurunan tarif bea masuk garam impor produk anggota AANZFTA. Hal tersebut berdampak terhadap arus perdagangan garam impor di Indonesia. Penelitian ini menyajikan gambaran tentang dampak pelaksanaan perubahan tarif bea masuk garam impor dalam kerangka AANZFTA. Pendekatan yang digunakan pendekatan rumus trade creation dan trade diversion dari Bank Dunia serta pendekatan ekonometrika untuk estimasi nilai elastisitas permintaan impor dan elastisitas subtitusi. Data yang digunakan adalah data delapan negara dengan periode waktu 2006 sampai 2016. Data tersebut bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, International Trade Centre (ITC) United Nation (comtrade), Badan Pusat Statistik Indonesia, ASEAN Sekretariat dan US Mineral Yearbook. Hasil penelitian menunjukkan perubahan tarif bea masuk garam impor dalam kerangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) tidak menyebabkan trade creation tetapi hanya berdampak timbulnya trade diversion. Trade creation tidak terjadi disebabkan harga garam produk anggota AANZFTA di Indonesia meningkat pada waktu diimplementasikan perubahan tarif bea masuk dalam kerangka AANZFTA. Trade diversion terjadi ditandai dengan peningkatan pangsa pasar garam impor produk AANZFTA di Indonesia. Hal tersebut disebabkan harga garam impor produk AANZFTA secara relatif lebih murah daripada produk bukan anggota AANZFTA. Pemerintah Indonesia perlu tetap mempertahankan nilai tarif bea masuk garam impor dalam kerangka AANZFTA, memperbanyak bentuk kerja sama perdagangan bebas dan memperbaiki produksi garam domestik Indonesia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93959
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018dtn.pdf
  Restricted Access
20.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.