Efektivitas Penambahan Leptin pada Medium Maturasi terhadap Tingkat Pematangan Inti dan Fertilisasi Oosit Domba secara In Vitro

Abstract

dan sel kumulus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penambahan leptin pada medium maturasi terhadap tingkat pematangan inti dan fertilisasi oosit domba secara in vitro. Oosit dimatangkan dalam medium maturasi (TCM)-199 dengan penambahan leptin 10, 50, 100 ng mL-1 dan kontrol (tanpa leptin). Oosit dimaturasi dalam inkubator CO2 5% pada temperatur 38.5°C. Oosit yang telah dimaturasi selama 24 jam kemudian difiksasi selama 48-72 jam. Selanjutnya, oosit diwarnai dengan pewarnaan aceto orcein 2% untuk menentukan tingkat kematangan inti. Oosit yang telah dimaturasi dengan dosis terbaik (10 ng mL-1) selanjutnya difertilisasi dan dibandingkan dengan kontrol (tanpa leptin). Semen beku di-thawing selama 30 detik pada suhu 37°C kemudian disentrifugasi pada medium fertilisasi. Selanjutnya oosit dipindahkan ke dalam mikrodroplet pada konsentrasi sperma 5×106. Oosit selanjutnya difiksasi dan diwarnai untuk mengevaluasi tingkat pematangan inti dan perkembangan pronukleus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah oosit yang mencapai tahap metafase II (MII) secara signifikan meningkat pada perlakuan 10 ng mL-1 (93.7±5.9%) (P<0.05) dibandingkan dengan 50, 100 ng mL-1 dan kontrol (78.8±4.4%, 72.0±2.6%, 82.1±9.9%). Tingkat fertilisasi pada penambahan leptin 10 ng mL-1 (72.1±5.5%) dalam medium maturasi tidak signifikan (P>0.05) jika dibandingkan dengan kontrol (79.2±7.0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa leptin memengaruhi tingkat pematangan inti pada dosis 10 ng mL-1, namun tidak meningkatkan fertilisasi. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari peran leptin terhadap tingkat perkembangan embrio.