Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93945
Title: Profil Cemaran Kadmium dalam Pakan dan Air serta Derajat Kontaminasi pada Ayam
Authors: Maheshwari, Hera
Darusman, Huda S
Anshar, Amelia Ramadhani
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perkembangan pesat pada sektor industri berpotensi memberikan dampak negatif bagi keselamatan lingkungan sekitar melalui cemaran industri. Logamlogam yang berada pada lingkungan (air, tanah dan udara) akibat limbah industri yang tidak dikelola dengan tepat akan sangat berbahaya pada status kesehatan semesta. Logam berat kadmium (Cd) adalah salah satu logam antropogenik non esensial dan toksik bagi tubuh serta bersifat akumulatif pada konsentrasi rendah. Mengkonsumsi pangan yang terkontaminasi oleh Cd tidak akan menunjukkan perubahan status kesehatan secara drastis, namun munculnya gangguan klinis akan tampak dalam jangka waktu paruh yang mencapai 6 sampai 16 tahun. Umumnya kontaminasi logam berat Cd yang terjadi pada ayam pedaging salah satunya melalui pakan. Menurunnya mutu lingkungan di area perkandangan mengakibatkan udara dan air tanah tercemar logam Cd, sehingga akan berdampak pada kesehatan ternak. Sejauh ini, kajian-kajian yang berhubungan dengan toksikan logam berat Cd dan korelasinya dengan bahan pangan belum banyak dilakukan pada hewan ternak. Oleh karena itu diperlukan kajian yang berhubungan dengan cemaran Cd pada lingkungan serta korelasinya dengan kadar Cd dalam jaringan tubuh ternak broiler. Penelitian ini menggunakan prosedur Simple Random Sampling. Data yang diambil pada kabupaten Sidrap dan kabupaten Pinrang berupa data lingkungan (karakteristik perkandangan, pakan dan air) dan data biologis (organ ayam). Karakteristik lingkungan perkandangan menitikberatkan pada kajian mengenai letak geografis, topografi perkandangan keberadaan populasi ayam, sumber pakan serta aliran air yang menjadi sumber asupan minum ternak. Sebanyak 30 ekor ayam ras broiler, 30 sampel pakan, 30 sampel air dan diambil jaringan berupa paru-paru, ginjal, hati dan otot. Proses pengambilan yang sama akan diterapkan pada tiap peternakan yang dijadikan lokasi pengambilan sampel. Pengujian dan penentuan kadar logam berat Cd dianalisis menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) panjang gelombang 228.8 nm yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2354.5-2011. Hasil penelitian menunjukkan kadar Cd dalam pakan di kabupaten Sidrap menunjukkan kadar antara 0.009-0.202 mg/kg sedangkan pada kabupaten Pinrang antara 0.101-0.158 mg/kg pakan. Kedua konsentrasi tersebut menunjukkan nilai cemaran yang normal di bawah ambang batas SNI yakni <0.2 mg/kg pakan ayam. Nilai cemaran Cd dalam air minum ternak di Sidrap dan Pinrang menunjukkan rentang masing-masing antara 0.0068-0.0079 mg/l dan 0.0087-0.0095 mg/l air minum. Hasil konsentrasi Cd dalam sumber air minum di Sidrap maupun Pinrang menunjukkan cemaran yang sangat tinggi di atas nilai yang dikeluarkan oleh SNI yaitu >0.005 mg/lg air. Hasil pemeriksaan organ yang berasal dari kabupaten Sidrap menunjukkan paru-paru, ginjal, hati dan otot positif tercemar oleh logam kadmium dengan rentang 0.438-0.609 mg/kg dan kandungan kadmium berbeda signifikan (p<0.05) tiap organnya, sedangkan konsentrasi Cd dalam organ yang diperiksa dari kabupaten Pinrang menunjukkan nilai antara 0.394-0.655 mg/kg. Standar pajanan logam Cd yang ditetapkan oleh SNI 7387:2009 dalam organ unggas adalah 0.5 mg/kg organ, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar organ ayam pedaging telah menunjukkan nilai cemaran yang melewati ambang batas. Korelasi positif kuat didapatkan pada hubungan antara kadar logam kadmium dalam air dengan jaringan tubuh ayam, sedangkan korelasi positif yang lemah ditemukan pada hubungan antara kadar logam kadmium dalam pakan dengan jaringan tubuh ayam. Korelasi pakan dengan organ pada kabupaten Sidrap didapatkan hasil, bahwa hati memiliki korelasi tertinggi 0.723 dengan koefisien determinasinya R = 52.29% dan terendah dimiliki oleh organ ginjal sebesar 0.628 (39.47%). Nilai korelasi air minum dengan organ ginjal, hati, paru-paru dan otot secara berurutan yaitu 0.925 (R=85,57%), 0.921 (R=84.83%), 0.87 (R=75.72%) dan 0.867 (R=75.26). Analisis korelasi dari hasil pemeriksaan kabupaten Pinrang menunjukkan nilai korelasi tertinggi didapatkan pada hubungan antara air dengan konsentrasi Cd di dalam ginjal sebesar 0.925 (R= 85.72%) dan diikuti oleh hati dengan korelasi sebesar 0.896 (R=80.37%), otot 0.77 (R=59.36%) dan paru-paru 0.647 (R=41.91%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kualitas lingkungan terhadap kontaminasi Cd perlu diwaspadai karena efeknya pada status kesehatan hewan maupun manusia. Hal ini ditandai dengan adanya hubungan antara Cd dalam pakan dan air yang terdeposit dalam jaringan tubuh. Kadar Cd khususnya dalam air memiliki korelasi yang tinggi terhadap kadar Cd di jaringan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93945
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ara.pdf
  Restricted Access
14.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.